bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Senin, 14 Juni 2010

15/06/2010
05:54:43
asw, cb qt bka kmpter/laptop qt, go to my cmpter, klik wndows (C, klik progrm files, klik mcroft office, klik media, open CAGCAT 10, cr gmbr brnm J0285926),qt akn nmuin gmbr lambg/bndra zionis Israel lgkp(prsis dg wrn asli'y)dg lilin(srna ibdh mrk)
HAPUS! gbr tsb di smw PC dslrh dnia. Tlg sbrkn smmpuy..
dari
"sahabat"


ketika saya baca tadi pagi, saya langsung berpikir, bukan mengikuti perintah di akhir sms itu untuk menyebarkannya.

entah mengapa saya tidak suka dengan sms itu. bukan karena saya pro Israel dan zionis serta kekejaman mereka, bukan pula karena saya bukan sosok Islam fanatik. saya muslim. sungguh saya muslim, dan insya Allah sampai mati.

kalimatnya itu loh. lalu, kalau saya hapus, Israel akan bagaimana? bangkrut lalu tidak punya biaya perang? atau Gaza dan Islam disana akan bagaimana? langsung merdeka? saya rasa itu tidak mungkin.

isi kaimat dalam sms itu seperti bersuara kebencian, berlatar amarah. Bukan saya tidak benci atau marah dengan sikap Israel, sungguh bukan itu. tapi, kalimat itu seperti mengajak saya untuk mengisi hati saya dengan kebencian dan kemarahan dalam menanggapi sesuatu.

bukankah Islam mengajarkan kita untuk menjauhi "kebencian" dan kemarahan"?

oke, begini saja. konkretnya.. jika ingin berempati dengan keadaan disana. jika gambar itu ada pada program Microsoft office, jangan pakai program itu. jika ada di merk laptop atau komputer, jangan beli..
bukankah menghapus gambar itu sangat tidak berarti buat ISrael? mereka tidak paduli itu. kalau produknya dibeli, beres sudah bagi mereka. mereka tak perlu khawatir sama sekali akan terhapusnya gambar itu...

jadi, intinya adalah, sesuatu yang berlatar amarah, dan hati dipenuhi kebencian, sungguh bukan karena lillahi ta'ala... tapi karena muslihat syaiton.

bukan saya menggurui, tapi mari kita berdoa setuluss dan sebanyak mungkin, jika raga tak mampu menjadi relawan disana dan harta sungguh tak bisa kita sisihkan.
Read More......

Perenungan dan Soe Hok Gie

Tulisan ini berawal dari kekaguman sama tentang Soe Hok Gie. Jelas saya merasa telat sekali, lantaran sosoknya sudah gempar beberapa tahun lalu. Waktu itu, saya biasa saja. Tapi, bulan kemarin, untuk ketiga kalinya saya menonton film “Gie”, bukan untuk menonton Nicholas Saputra idola saya, tapi untuk memahami isi film nya, saya jadi terpesona dengan sosok Soe Hok Gie. Kasihan sekali saya ini…

Saya membayangkan sosok Soe Hok Gie nyata, yang berlakon lagaknya film “Gie” garapan sutradara Riri Riza dengan lagu-lagu ini mengirinya. Kala ia berjalan, berdiskusi, diam merenung, menulis, atau mengetik, atau sekadar bermain-main dengan anjing-anjingnya atau meratapi manusia-manusia yang tak bisa ia lihat atau manusia-manusia yang berada dalam jangkauan matanya.


Soe Hok Gie, sepertinya memang benar seperti apa yang dikatakan seseorang, masa depannya luas dengan banyak kemungkinan akan jadi apa ia kelak. Entah disayangkan atau ikut berbahagia ternyata ia tidak sampai menjadi manusia tua. Seperti ungkapan filsuf Yunani yang sempat ia tulis dalam catatan hariannya “… nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda”

Pringsewu, 30 Mei 2010
(dalam perenungan)





Donna Donna (Ost. Gie)

On a waggon bound for market
There's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow,
Winging swiftly through the sky.

Chorus:
How the winds are laughing,
They laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
And half the summers night.

Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.

Stop complaining! said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
Like the swallow so proud and free?

Chorus:
How the winds are laughing,
They laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
And half the summers night.

Calves are easily bound and slaughtered,
Never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
Like the swallow has learned to fly.

Chorus:
How the winds are laughing,
They laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
And half the summers night.






sampaikanlah pada ibuku
aku pulang terlambat waktu
ku akan menaklukkan malam
dengan jalan pikiranku

sampaikanlah pada bapakku
aku mencari jalan atas
semua keresahan-keresahan ini
kegelisahan manusia

retaplah malam yg dingin

reff: tak pernah berhenti berjuang
pecahkan teka-teki malam
tak pernah berhenti berjuang
pecahkan teka-teki keadilan

berbagi waktu dengan alam
kau akan tahu siapa dirimu yg sebenarnya
hakikat manusia

repeat reff

keadilan, keadilan

* akan aku telusuri
jalan yg setapak ini
semoga kutemukan jawaban
repeat * [3x]
jawaban, jawaban, jawaban, oh o





Cahaya Bulan. Erros ft Okta

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

aku orang malam yg membicarakan terang
aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

aku orang malam yg membicarakan terang
aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

reff: cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

terangi dengan cinta di gelapku
ketakutan melumpukanku
terangi dengan cinta di sesatku
dimana jawaban itu
Read More......

Minggu, 13 Juni 2010

catatan seorang demonstran

untuk mendownload e-book "Catatan Seorang Demonstran", kumpulan catatan harian Soe Hok Gie, silakan baca dulu postingan ini... heheeeeee :)


Soe Hok Gie, seorang Indonesia dari keturunan Tiong Hoa. Sungguh ia adalah sosok dengan banyak kemungkinan akan masa depannya. Kritis dan peduli. Ia mulai mencatat kehidupan sehari-harinya sejak remaja, yang ia tulis dalam diarynya. Dan dipublikasikan kepada masyarakat setelah beberapa tahun ia meninggal di usia yang waktu itu masih terbilang muda, yaitu 27 tahun, dipuncak gunung Semeru. Saya suka sekali membaca catatan-catatannya yang dipublikasikan dengan judul buku : Catatan Seorang Demonstran. Ketika membacanya, seolah saya adalah “Gie” yang benar-benar merasakan apa yang ia rasakan ketika itu. Dan ada beberapa kutipan dari catatannya yang saya suka :



Sabtu, 16 Desember 1961
“… bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan : ‘dapat mencintai, dapat iba hati, dan dapat merasai kedukaan’. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita. Lihatlah orang Sparta, mereka adalah orang-orang yang malang. Seorang fasis dimana dimatikan nilai-nilai cinta. Ia adalah sekrup saja…”

Senin, 1 Januari 1962
“… Seperti Ghandi harus mati setelah orang yang spiritual tidak brguna lagi bagi Negara merdeka, yang berguna adalah orang-orang nasional… seperti Sukarno ia hanya perlu sebelum merdeka sebab ia hanya seorang agitator bukan perancang. Tapi ia tetap mau sebagai pemimpin rakyat dan lihatlah akibatnya. Memang hidup ini sangat tragis dan kejam. Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi.”

Senin, 14 Januari 1963
“… dalam keadaan inilah seharusnya kaum inteligensia bertindak, berbuat sesuatu. Aku sekali-sekali tidak bermaksud menyuruh mereka berbuat konyol. Bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta yang baru. Mereka harus bias bebas di segala arus-arus masyarakat yang kacau. Seharusnya mereka bias berpikir tenang karena predikat kesarjanaan itu (atau walaupun mereka bukan sarjana). Tetapi mereka tidak bias terlepas dari fungsi seosialnya ialah bertindak demi tanggung jawab sosialnya bila keadaan telah mendesak. Kelompok intelektual yang terus berdiam dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya…”

Jakarta, 25 Januari 1966
“… rombongan memasuki kota Bogor dengan menyanyi Padamu Negeri.
Padamu Negeri aku berjanji
Padamu Negeri aku berbakti
Padamu Negeri aku mengabdi
Bagimu Negeri jiwa raga kami
Lagu ini sudah lama kukenal, sejak di sekolah rendah. Tetapi ketika itu aku sangat terharu dan tiba-tiba sajaknya menjadi sangat indah, puitis sekali. Seolah-olah mahasiswa dating kepada ibu Indonesia dan berjanji untuk menyerahkan jiwa raganya bagi tanah air tercinta.”

“dalam rapat llengkap KAMMI, setiap orang boleh menyatakan pendapatnya. Salah seorang pembicara, Hakim Sarimuda dari fakultas kedokteran, secara tegas meminta agar perjuangan tetap dilanjutkan. ‘kalau kita harus ditembak, kita bersedia. Tetapi kita adalah orang yang ketiga. Yang pertama harus ditembak adalah GESTAPU, lalu koruptor, dan barulah mahasiswa’…”

Rabu, 21 Agustus 1968
“… dan saya kira dengan mengenal manusia dalam detail hidupnya, kita akan lebih mencintai manusia.”

Senin, 26 Agustus 1968
“… saya menajwab dengan melihat Kennedy tentang ‘those who question power’. Pertama-tama kita harus jawab : who am I?’ dan saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa, tapi seorang yang ingin selalu mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi, juga ketidak-populeran. Ada sesuatu yang lebih besar : KEBENARAN.”

Salem, sabtu, 26 Oktober 1968
“… Betapa banyaknya ketidakadilan di dunia ini. Tidak hanya di Indonesia tapi juga dimana-mana di seluruh dunia… seolah-olah dunia ini adalah tumpukan sampah dari nafsu dan ketamakan manusia. Kadang-kadang saya berpikir apakah tidak lebih baik meledakkan dunia ini agar supaya semuanya berakhir. Tapi disamping semuanya itu kita juga melihat manusia-manusia yang bergulat untuk suatu cinta-cita. Sebagian dari mereka berhasil dan jadi orang terhormat Gandhi, Kennedy, tapi berjuta-juta tenggelam dalam ‘sampah-sampah’ dan hilang ditelan waktu… berapakah di antara mereka yang tetap bertahan dalam kegagalan? Saya tak tahu masa depan saya. Sebagai orang yang berhasil? Sebagai orang yang gagal terhadap cita-cita idealisme? Lalu tenggelam dalam waktu dan usia? Sebagai orang yang kecewa lalu mencoba menteror dunia? Atau sebagai seorang yang gagal tapi dengan penuh rasa bangga tetap memandang matahari yang terbit? Saya ingin mencoba mencintai semua dan bertahan dalam hidup ini…”

Salem, Selasa, 29 Oktober 1968
Saya mimpi tentang sebuah dunia,
Dimana ulama-buruh dan pemuda,
Bangkit dan brkata-Stop semua kemunafikan,
Stop semua pembunuhan atas nama apa pun

Dan para politisi di PBB,
Sibuk mengatur pengangkutan gandung, susu dan beras,
Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,
Dan lupa akan diplomasi,

Tak ada lagi rasa benci pada siapa pun,
Agama apapun, rasa apa pun, dan bangsa apa pun,
Dan melupakan perang dan kebencian,
Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik,

Tuhan-saya mimpi tentang dunia tadi
Yang tak pernah akan dating

30-31 Mei- 1-2 Juni 1969
“… empat orang dari rombongan kecuali saya mengucapkan permohonan di Pucak Ciremai. Saya tak tahu apa. Kadang-kadang dalam suasana ini dipuncak gunung kita menjadi religious dan puitis.”

Jumat, 20 Juni 1969
“… dunia ini adalah dunia yang aneh. Dunia yang hijau tapi lucu. Dunia yang kotor tapi indah. Mungkin karena itulah saya lebih jatuh cinta dengan kehidupan. Dan saya akan mengisinya, membuat mimpi-mimpi yang indah dan membius diri saya dalam segala-galanya. Semua dengan kesadaran. Setelah itu rasanya menjadi lega.

Selasa, 15 Juli 1969
“… sisca ceritera-ceritera lelucon tentang arab, mesir, dan israil.
‘ente tahu enggak, sungai nil ane yang gali,’ kata si mesir
‘ ente juga tidak tahu, laut merah ane yang sepuh,’ kata arab
‘ya, tapi lu juga nggak tahu, laut mati gue yang bunuh,’ kata Israel.
Lelucon-lelucon membuat dunia tetap segar.”


untuk mendownload e-book "Catatan Seorang Demonstran", kumpulan catatan harian Soe Hok Gie, silakan download di bawah ini :


download




Read More......

kapitalisme dan pancasila


Kapitalisasi di negeri ini makin kentara. Lambat laut kian terbiasa dan bicara inilah “adanya”. Heuh. Tahu? Dulu “adanya” adalah non-blok, kita punya sendiri, Pancasila. Teoritas Pancasila itu tegak, seperti kalimat-kalimat yang disusun indah dalam pelajaran-pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Bukan untuk kaum kapitalis ataupun kaum komunis yang kala itu tengah mengadu kuasa dan kekuatan. Tapi nyatanya benar-benar hanya teoritas.

Setelah komunisme melemah, kapilatisme yang merajalela, sampai ke usuk-usuk jiwa negeri. Sial. Pahamnya bukan paham. Pancasila seperti laksana symbol saja. Lihat anak-anak sekarang berjiwa kapital, kebanyakan anak-anak orang itu. Sekolah, politik, pemikiran, perilaku, pembicaraan, semuanya erat sekali dengan keterpengaruhan ini.

Kita salahkan saja akibat globalisasi. Globalisasi yang menggila dan cepat. Membawa paham-paham kapital yang makin lama makin dianggap mode dam modern. Fiuh… yang tidak tahu dianggap “kuno”.

Dalam pancasila itu ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lihat saja, kota-kota besar memiliki dua sisi. Sisi foya-foya dan sisi keras. Tiap wilayah yang katanya persatuan Indonesia, terbagi dengan urutan menjulang tinggi tingkat dalam kemajuan dan urutan terakhir dengan sangat rendahnya daya hidup. Sial. Inilah “adanya” zaman sekarang. Zaman kapitalisasi.

Entah dimana Pancasila. Yang makin merasuk jiwa adalah paham yang sudah menjadi mode dan dianggap modern. Makin sirna paham suci kita. Dahulu katanya ada dalam pelajaran “PMP’ yang ketika saya sekolah, sudah tidak ada lagi. Sial. Makin luntur setelah itu. Tanya saja orang-orang sekarang, sedikit sekali yang mampu menyebutkan bunyi pancasila. “lupa. Sudah lama,” biasa lama-lama di dengar dari mulut-mulut negeri ini. Apalagi ditanya makna. Mungkin orang-orang bermulut manis yang mampu memaknai lewat lidahnya. Kamuflase.

Tahulah saya. Kenapa ada paham komunis. Mereka memberontak dengan keadaan yang menggila. Menghujat orang-orang kaya yang makin kaya dengan menindas lalu mengesampingkan kaum miskin. Mungkin sebentar lagi ada lagi paham itu, ketika orang-orang miskin sudah tidak tertahan akan derita.
Tapi akan dengan cepat paham komunis sirna lagi di negeri ini. Karena kita tidak butuh paham itu, dan tidak suka dengan paham kapitalis. Heum…

Lalu apa yang akan dilakukan para pemikir negeri ini? Tentu saja terus berpikir, sampai mati sebelum terealisasi bahkan sebelum sempat mendapat kebulatan jawaban. Karena akar-akar dalam jiwa sudah usang, tak pernah diberi air, dan unsur-unsur pendukung lain. Tinggal menunggu roboh, atau tergantikan akar lain, akar kapitalis. Dan di kemudian hari, tak ada lagi kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pringsewu, 13 Juni 2010


referensi




Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital....Read more...




Read More......

Sabtu, 12 Juni 2010

grateful. morning sun (Bersyukur_sinar matahari pagi)

29 September 2009 jam 11:08

This morning I was complaining because the hassle of leaving campus. Guardian torn clothes yesterday afternoon, so Dad had to wear protective clothing. Seeing how his troubles me, I remembered a story my grandmother last night. How happy the little old woman living at a time. At that time no one should wear protective clothing if you want to leave the house or who sell protective clothing. Huff, caused by previous generations, current generations must suffer. No more early morning sun is healthy as ever. The ozone layer in the planet is now very minimal. The rays are not filtered anymore dangerous and cause cancer if not wearing protective clothing. Sky stones should be deflected by the nuclear fire appliance to be installed every 1 Gm did not hit the earth. Well, our current generation is fighting to stay alive.

Said the grandmother, the houses are now more sophisticated. The roof is now far far far more expensive than in the past that only made of clay, because the material is made from special anti-rays harmful rays. Paints used now are different. Glass of windows as well, in addition to specialized materials, its size is also much thicker. 20 cm.

Playground in residential area unlike in the past that are outdoors. Now I must go into a room that according to my grandmother, used to be called the hall. It's just like his hall in the park design in the era grandmother. With the feel of grass (artificial turf). Trees bonsai created in large pots (according to my grandmother, once a few trees stuck in the ground and stand tall).

Well, really wonderful to imagine living in a bygone era. The mountains are blue and covered in thick white mist, the rice fields are very wide, water-river water in direct contact with soil, there are waterfalls, dirt roads, sunbathing on the beach. Now only I could see through the pictures in books about travel science that studies the earth until the present day. Or the photographs memories grandma. Even the elephants, tigers, eagles, deer, elk, there was at the zoo. Now my generation could only see these animals in the picture about the animals that live in the old days.
Then suddenly my eyes exposed to very bright light. With the slow-slanted tersipit I opened my eyes. I saw the figure of my mother had just opened my window and let light in, touching the skin of my face.

"I'm dreaming," I muttered.

"Wake up. Do not sleep in the morning. Sunlight is healthy, my son, "my mother said softly as she walked out of the room.

Quickly, I threw my blanket on the floor, and rose to the window. Up the window frame and sat on it. Kugerakkan both hands and feet as if to better bring him closer to the sun. Then, patting my face as if by doing so, the grains can more maximum light into the skin pores. Then I smiled. Then smiled wider, then wider again.


"It is half past nine. What is good limit tomorrow morning sun only until eight o'clock? Then the next day at seven? Then again at 6 days later? Last year no one was allowed again in the sun in the morning or afternoon? "I said quietly.

"The sun, before I die or before you die, give sinarmu every morning and I'm happy. I promise, every sinarmu touched my skin, I'll become a happier person than before so that will be growing happier every morning, "

"The sun, let me continue to feel sinarmu that will make me healthy until God truly no longer allow it,"

"So from now on do not sleep in the morning," she added later. Apparently he was standing next to me.

tranlate in indonesia :

Aku mengeluh karena pagi ini harus bersusah payah berangkat ke kampus. Baju pelindungku robek kemarin sore, jadi, terpaksa pakai baju pelindung papa. Melihat betapa kesusahannya aku, aku teringat cerita nenek semalam. Betapa bahagianya hidup di zaman nenek kecil. Waktu itu tak ada seorangpun yang harus memakai baju pelindung jika ingin keluar rumah ataupun yang menjual baju pelindung. Huff, karena ulah generasi terdahulu, generasi sekarang harus menderita. Tak ada lagi sinar matahari pagi yang menyehatkan seperti dulu. Lapisan ozon di planet bumi ini sekarang sangat minim. Sinar-sinar yang berbahaya tak tersaring lagi dan menyebabkan kanker jika tak memakai baju pelindung. Batu-batu langit harus ditangkis dengan tembakan nuklir yang alatnya terpasang tiap 1 Gm agar tak menghantam bumi. Yah, kami generasi sekarang sangat berjuang untuk tetap hidup.


Kata nenek, rumah-rumah sekarang lebih canggih. Atap sekarang jauh jauh jauh lebih mahal dibanding dulu yang hanya terbuat dari tanah liat, karena terbuat dari bahan khusus anti sinar-sinar berbahaya. Cat yang digunakan sekarang juga berbeda. Kaca-kaca jendelanya juga, selain bahan yang khusus, ukurannya juga lebih tebal. 20 cm.

Taman bermain di kompleks perumahan tidak seperti dulu yang berada di luar ruangan. Sekarang harus masuk ke dalam ruangan yang menurut nenek, dulu disebut aula. Hanya saja aulanya di design seperti taman di zaman nenek. Dengan nuansa rumput (rumput sintetis). Pohon-pohon yang di buat bonsai di pot-pot besar (menurut nenek, dulu beberapa pohon menempel di tanah dan menjulang tinggi).

Yah, sungguh indah membayangkan hidup di zaman dulu. Pegunungan-pegunungan yang biru dan tertutup kabut tebal putih, sawah-sawah yang sangat luas, air-air sungai yang bersentuhan langsung dengan tanah, ada air terjun, jalan-jalan tanah, berjemur di pantai. Sekarang hanya dapat kulihat melalui gambar-gambar di buku IPA yang mempelajari tentang perjalanan bumi dulu hingga sekarang. Atau foto-foto kenangan nenek. Bahkan gajah, harimau, burung elang, kijang, rusa, ada di kebun binatang. Sekarang generasiku hanya bisa melihat binatang-binatang itu di dalam gambar tentang binatang-binatang yang hidup di zaman dulu.
Lalu tiba-tiba mataku terkena sinar yang sangat terang. Dengan pelan dan tersipit-sipit aku membuka kedua mataku. Kulihat sosok ibuku baru saja membuka jendela kamarku dan membiarkan cahayanya masuk, menyentuh kulit wajahku.

“aku bermimpi,” gumamku.

“bangun. Jangan tidur di pagi hari. Sinar matahari itu sehat, anakku,” kata ibuku lembut sembari berjalan keluar kamar.

Dengan cepat aku melempar selimutku ke lantai, dan bangkit menuju jendela. Menaiki kusen jendela dan duduk di atasnya. Kugerakkan kedua tangan dan kakiku seolah hendak lebih mendekatkannya ke matahari. Lalu menepuk-nepuk wajahku seolah-olah dengan begitu, butiran-butiran cahayanya dapat lebih maksimal memasuki pori-pori kulit. Lalu aku tersenyum. Lalu tersenyum lebih lebar, lalu lebih lebar lagi.

“Sekarang jam setengah sembilan. Apa esok batas kebaikan sinar matahari pagi hanya sampai jam delapan? Lalu lusa jam tujuh? Lalu lusanya lagi jam 6? Lalu setahun lagi tak ada yang boleh terkena sinar matahari pagi ataupun siang?” kataku pelan.

“Matahari, sebelum aku mati atau sebelum kau mati, berikan sinarmu tiap pagi dan bahagiakan aku. Aku janji, tiap sinarmu menyentuh kulitku, aku akan menjadi orang yang lebih bahagia dari sebelumnya sehingga akan terus bertambah bahagia setiap pagi,”

“matahari, ijinkan aku terus merasakan sinarmu yang menyehatkanku hingga Tuhan benar-benar tak lagi mengijinkannya,”

“Maka mulai sekarang jangan tidur di pagi hari,” tambah ibuku kemudian. Ternyata ia sudah berdiri di sampingku.
Read More......

catatan harian lily

Bersyukur sekarang
20 Agustus 2009 jam 18:52 |


"gubrak!!"
aku terjatuh hari ini. Setelah terdiam sebentar untuk menyadari apa yang sudah terjadi, aku berusha bangkit kembali sambil meringis kesakitan.
Sekarang yang tersisa hanya senyum kecil dari bibir ku ketika mengingat kejadian tadi. Lama tak terjtuh. Entah kapan terakhir kali. Tapi Hari ini Allah ingin aku merasakan nya lagi.


Aku jadi berpikir bagaimana kalo tadi kepala ku yang terbentur lantai? Atau tulang ekor ku? Atau tulang belakang ku? Akan kah aku bisa tersenyum seperti ini?
Yah, kali ini tak ada alasan untuk tak bersyukur.
Alhamdulillah...

Note ini bukan ingin mengabadikan kejatuhan ku hari ini. Note ini hanya ingin mengingatkan ku untuk kembali berucap syukur akan nikmat-nikmat yang Allah berikan 1 hari ini saja.
Karena mungkin aku akan malas untuk mengingat lagi nikmat yang di berikan jika sejak aku bayi, atau sejak SD, atau sejak setahun yang lalu, atau seminggu yang lalu, atau 2 hari yang lalu. Yah, terlalu banyak sehingga bisa terlupa. Terlalu banyak sehingga menganggap biasa. Terlalu banyak sehingga lupa di syukuri. Jadi, cukup hari ini saja.

Baik lah, akan akku mulai :
malam ini, ada banyak yang tak bisa makan malam.
Ada yang tak bisa bangkit mengambil air wudhu or bangkit bergerak menghadap Illahi dalam sajud nya.
Ada yang tak bisa lagi makan bersama atau sholat berjamaah bersama ayah/ibu.
Ada yang sedang berpkir malam ini hendak tidur dimana.
Ada yang menghayal ingin kuliah.
Ada yang malu dengan hp polyponic.
Ada yang tak pernah melihat bintang.
Ada yang terbaring di ranjang rumah sakit.
Ada yang menginginkan baju yang ku kenakan.
Ada yang bersusah payah membaca ayat al quran.
Ad yang baru terkubur pagi tadi.

Nikmat mana yang aku dustakan hari ini?
Ada makanan di meja malam ini.
Aku merasakan sendiri air wudhu dan dengan mudah menggerakkan tubuh melakukan sholat.
Aku sekarang setiap saat bisa melihat mama,papa, angger dan aidi di rumah ini.
Aku sekarang bisa langsung tidur di ranjang ku.
Aku sedang berpikir mata kuliah apa yang hendak ku ambil semester ini.
Aku sekarang juga bisa upload foto lewat mms ke fb.
Aku sekarang juga bisa keluar melihat bintang.
Aku sekarang sehat dan ada di rumah.
Aku memakai baju tidur.
Aku bisa dengan mudah melantunkan ayat-ayat allah.
Aku di ijinkan hidup hari ini.

Yah,hidup.
Entah sampai kapan. Akan kah esok pagi aku di ijinkan untuk berucap syukur lagi? Rahasia Illahi.

Lalu, nikmat mana yang akan aku dustakan?
Berhentilah merasa terpuruk. Merasa tak beruntung. Merasa tragis. Merasa kurang. Merasa tak bahagia.

So, keep spirit n smile, lily ...
Read More......

catatan harian lily

kepompong
22 Agustus 2009 jam 21:14

Buka puasa pertama, kekenyangan,he8.. Jadi males berdiri waktu denger azan isya. Saat nya ke mushola al azhar, kata lily yang baik. Ngantuk kekenyangan, kata lily yang nakal. Alhasil, dengan malas-malasan wudhu dan berangkat ke mushola dekat rumah. Weleh2, ternyta udah sholat isya. Ketinggalan 1 rakaat, tapi tetep dihitung sholat jamaah.

Bis itu, kultum sebelum sholat tarawih. Yang dapet giliran kultum adalah pak darhim. karena gak datang, di ganti om mulyadi (hu8, sekedar informasi)


kultum kali ini menarik. Menarik buat lily maksud nya. Cos, biasa nya isi nya sama kaya kultum di ramadhan tahun lalu. Kalo gak Bahas al baqarah 183-184, hikmah ramadhan, keutamaan ramadhan, setan di bulan ramadhan (sampe hafal)


kultum kali ani di awali dengan menyebut kupu-kupu (bukan kupu-kupu malam). Seperti peljaran IPA SD dulu, ia bermetamorfosis. Dari telur, ulat, kepompong, terus kupu-kupu. Kata om mulyadi, yah, menjadi kupu-kupu adadalah tujuan nya. Melewati banyk proses untuk menjadi kupu-kupu yang indah. Kupu-kupu juga melewati tahap menjadi anak-anak lalu kupu-kupu dewasa..
Setelah itu, lily gak dengerin apa kelanjutan kultum nya. Karena otak malah ngajak mikir berfilosofi tentang kupu-kupu ini.. (yah, daripda bengong ngelamun saat kultum berlngsung, ini lebih baik lah)

jadi kupu-kupu dewasa yang indah adalah tujuan. Lily anggap jadi lily dewasa yang baik adalah tujuan lily. Ada banyak proses yang harus di lewati.

Kalo kupu-kupu dari telor dulu, mmh, lily dari ketidaktahuan dan jahiliyah.
Kalo kupu-kupu terus jadi ulat, lily jadi lily yang punya tekad ingin tahu dan tekad keluar dari jahiliyah.
Kalo kupu-kupu kemudian jadi kepompong, lily jadi lily yang lagi berusaha mewujudkan tekad.

Tau,kan, kalo kepompong harus lewati banyak cobaan. Dari gak makan minum, gak kena cahaya matahari, gak main kemana-mana seperti waktu jadi ulat, gak bisa liat (liat bintang yang indah itu), hu8 kasian kepompong.
Tapi, itu takdir kepompong. Ia tengah di uji, mampu kah ia bertahan untuk terlahir jadi kupu-kupu.

Mmh, mungkin lily baru sampe tahap kepompong. Tapi, siap menghadapi cobaan. Jangan sampe jadi kepompong yang gak bisa bertahan (cos,pernah liat kepompong mati secara alami dan mati karena keisengan makhluk sekitar).

Lily siap menuju kupu-kupu kecil yang indah, lalu kupu-kupu dewasa. Entah kapan, tapi, pasti berhasil.

So, motto tiap hari yang harus di ucapkan setelah membuka mata di pagi hari adalah
keep spirit n smile ! Bersykur sekarang karena di beri kesempatan sekali lagi untuk bertahan di fase kepompong, dan pilih lah, hari ini mau melakukan hal baik atau tidak..

Lily, semangat!
Zona bahagia adalah tempat mu..
:-)
Read More......

catatan harian lily

Sungguh nggak logis
19 Agustus 2009 jam 11:05 |

"sungguh nggak logis"

akhir-akhir ini kalimat itulah yang dikatakannya dalam hati. berkali-kali. ketika melamun, ketika di kamar, ketika di teras, ketika menatap layar ponselnya. ternyata ia tengah meratapi ketidaklogisan yang ada pada dirinya saat ini.

"kenapa?" tanyaku. ia melotot langsung sambil menyuruhku diam atau mengecilkan suaraku.


"kenapa?" tanyaku kini dengan berbisik.

"aku tak mengenalnya. tak kenal sama sekali. tapi ini sungguh nggak logis" erangnya.

"kenapa ini?" tanyaku agak gugup melihat tingkahnya.

"sebatas apa logis itu?" tanyanya tanpa mempedulikan tiga pertanyaannku sebelumnya.

"ah? aku nggak mengerti. cerita dulu. kenapa?" tanyaku lagi.

"kenapa?" ia mengulang pertanyaanku. Aku hanya menghembuskan nafas karena gemas. ingin rasanya mencabik-cabik kulitnya yang kering. menarik-narik rambutnya. tapi kesabaranku sangat banyak untuk menghadapi dia sekarang. untung saja.

"tanya lagi kenapa," perintahnya padaku.

"oke. kenapa?" tanyaku.

"kamu ingin tahu sekali ruapanya," katanya sambil tersenyum. Oh, baru kusadari ia meledekku. ia tahu aku begitu penasaran.

Tuhan, buat ia bicara atau tak usah lagi ia dibuat bicara, umpatku dalam hati.

"sekali ini aja. aku bertanya karena aku peduli. terserah kamu terima atau nggak," kesalku kemudian. dia tersenyum kecil, lalu perlahan tertawa, lalu terbahak.

sudah gila rupanya ia.

"nggak logis. nggak logis. rasa ini nggak logis," ungkapnya kemudian.

hohohoho. akhirnya ia bicara dengan sangat tidak jelas. apa maksudnya??

"kumohon tetaplah mendengar ceritaku," pintanya kemudian dengan suara yang sangat lemah. kalau saja tak kubersihkan isi telingaku tadi pagi, tak dapat kudengar permintaannya tadi. "walau aku cerita semauku. cerita sesukaku. cerita apa pun,"

aku mengangguk sambil tersenyum. kemudian dengan cepat ia memelukku dengan sangat kuat hingga kami terjungkal bersama.

"kamu sangat aneh," umpatku padanya.

"nggak logis. aku benar, kan??" katanya. sepertinya baru saja ia minta persetujuanku. aku hanya tersenyum tanda tak mengerti.

"sebenarnya tentang apa ini?" tanyaku mulai menyelidik kembali.

"ketidaklogisan," jawabnya.

"tak percayakah kamu? kamu kira aku akan mengatakannya pada dunia tentang apa yang kamu pikirkan?"

"bukanya iya?" jawabnya.

"sudah lah. terserah kamu," kataku.

"tentang rasa. tak tahu, kan, kamu?" katanya tiba-tiba. "ah, sungguh nggak logis,"
Read More......

catatan harian lily

Dari halaman belakang rumah bibi
12 Agustus 2009 jam 10:20

Ini kisah ayam yang sudah 1 tahun menghuni kandang kecil dari bambu. Khusus buatan bibi yang di letakkan di halaman belakang rumah nya.
Ini kisah ayam yang ku dapat ketika berkunjung ke rumah bibi beberapa waktu lalu.

Suatu sore, bibi menugasi aku untuk memberi makan 7 ayam nya. Dengan sigap aku ke kandang dengan membwa mangkuk berukuran sedang berisi nasi sisa. Hendak aku tebar saja di dalam kandang.


Ketika membuka pintu, sorak ramai ayam berkumandang. Sudah tahu mreka kalau aku membwa kan makanan. Atau terlalu lapar mereka sehingga menyambut kedatanganku dengan seribu protes dan sungutan.

Tapi,aku tak peduli. Langsung ku tebar nasi nya dari mangkuk. Lalu kembali keluar dan menutup kunci.


"kau keponakan majikan ku?? Hei hei hei!" terdengar suara dari dalam kandang. Dengan terkejut, ku toleh juga asal suara itu. ku lihat seekor ayam mengibas sayap nya sambil menatap ku dengan mata kiri nya.
"kau keponakan majikan ku,kan?"

"tahu dari mana?" tanya ku

"tadi pagi majikan ku cerita kalau kau akan mampir hari ini" jawab nya.

Aku terbatuk memaksa."belajar bahasa manusia?" tanya ku.

"hanya aku yang terlahir seperti ini. Setelah tahu, majikan ku hampir setiap hari berbicra denganku. Dia kesepian setelah suami nya meninggal. Kau tahu itu. Kenapa jarang menjenguk nya?"

"umh, aku sibuk," jawab ku.

"majikan ku bilang kau pintar," kata ayam. "bisa kau bantu aku?"

"asal bukan membantu menjawab telur atau ayam yang ada di dunia duluan, mungkin aku bisa bantu" jawabku.
Ayam terkikik sebentar.

"lihat burung di atas pohon belimbing samping kandang ini?" tanya ayam. Aku mendongak dan mengangguk.
"aku ingin ia turun menghampiri ku"

"untuk apa?" tanya ku.

"ini urusan ayam," jawab nya. Aku bersungut dalam hati setelah mendengar nya.
"dia tak dengar aku. Sudah aku panggil dengan bahasa ayam, bahasa manusia, dengan melempar kerikil, melempar biji, dengan membuat gaduh kandang, dengan melompat-lompat dan menari untuk menarik perhatian nya, tak juga ia melihat atau mendengar ku. Apa orang pintar seperti mu tau bagaimana cara nya?"

"pakai bahasa burung" jawab ku.

"bagaimana aku bisa?" tanya ayam.

"mana aku tahu,"jawab ku

"aku tahu, sebenar nya kau tidak pintar,kan?" ejek ayam. Aku tak peduli ejekan nya.

"mungkin burung itu tuli, atau buta, atau suara mu terlalu kecil, atau ia takut kalau ternyta kau tak memanggil nya," jawab ku sebelum meninggalkan kandang.
Read More......

catatan harian lily

Layang-Layang
12 Agustus 2009 jam 1:12

Ketika aku ingin tidur, aku tidur. ketika aku ingin diam, aku diam. Ketika aku ingin berjalan, aku berjalan. Ketika aku ingin menangis, aku menangis.
Sama seperti hari ini, ketika aku ingin bermain laying-layang, aku bermain laying-layang. Atau ketika aku ingin bermain laying-layang lagi, aku bermain layang-layang lagi.

sore ini, angin begitu santai menari. "bagaimana bisa laying-layang ku naik tinggi menyapa dunia?"
maka aku berdoa dengan sangat agar tuhan menghadirkan angin yang lebih besar


tuhan begitu menyayangiku. Tuhan langsung memerintahkan angin untuk menerbangkan layang-layangku.

"terbang, tinggi!!" teriakku sembari memainkan jemari dengan benang yang menghubungkan aku dengan layang-layang ku.

Layang-layang ku meliuk liuk dengan ceria, karena itu aku ingin selalu menerbangkannya. Disanalah ia bahagia. dan tanpa disadari layang-layang ku, ia sebenar nya selalu mentransfer kebahagiaan nya pada ku dari atas sana.
Yah, aku bahagia lihat ia bahagia

tapi tiba-tiba benang nya putus. Aku sempat panik. Dengan cepat Beberapa file dari otak ku terbuka. Aku melihat isi file itu dengan sangat jelas, menuliskan kejadian lalu saat aku bermain layang-layang pertama ku, kemudian dilanjutkan dengan putus nya benang itu.
Lalu dengan cepat ku simpan lagi file itu dan kembali mengamati file yang ada di hadapan ku sekarang.

"kenapa terulang?" batinku sambil mengamati layang-layang yang meliuk-liuk tanpa benang, semakin menjauh.

Seperti waktu itu. Aku tetap tak bisa mengejar layang-layang walau ingin. Kenapa kali ini aku tak bisa melakukan apa yang aku ingin?

Lalu aku hanya diam, menatap layang-layang yang semakin mengecil dari pandangan lalu hilang.

Lalu aku ingin menangis, maka aku menangis. Aku ingin menjatuhkan tubuh ku ke rumput ilalang, maka aku menjatuhkan tubuh ku ke rumput ilalang.

"layang-layang ku hilang" isakku

tapi, dengan cepat otak ku bekerja melahirkan keinginan lain. Aku ingin mencari layang-layang ku tadi.

Lalu, apa aku akan mencari layang-layang ku??

Kenyataan nya, aku masih di atas rumput ilalang walau sudah dalam keadaan berdiri.

"apa aku akan mencari layang-layang ku?"

saying sekali ketika ingin mencari lalu aku mencarinya, layang-layang itu tak kutemukan. Heum…
Read More......

catatan harian lily

Kelinci mencari wortels
10 Agustus 2009 jam 22:28

Kelinci abu-abu kelaparan sudah bertahun-tahun. Mata nya sudah tak sebening dulu, sudah tak sejeli dulu, entah rabun jauh, entah rabun dekat, entah rabun yang lain..
Aneh memang, hewan pemakan wortel yang menurut ilmu manusia seharus nya bermata sehat,, malah punya kelainan di mata nya

usut puny usut, sang kelinci mencari wortel besar yang berwarna sangat orange.


Selama 3 tahun kelahiran nya ia mkan daun-daunan muda. Dan di tahun ke- 4 ini, ia bertekad hanya makan wortel..
Tapi, setelah mendengar ada wortel idaman para kelinci, ia bertekad hanya akan makan wortel itu..


Jadi,sambil mencari,ia tak makan apa-apa..
Bodoh memang, padahal menurut ilmu manusia, ia mati,, malah bagai batu yang tak butuh makanan

usut puny usut, semangat dan keinginan nya untuk menemukan wortel idaman yang membuatnya mampu bertahan hidup

ajaib!! :-D

sebenar nya dalam pencarian, ia menemukan beberapa wortel. Tapi tak besar, atau tak sangat orange. Lalu ia pergi begitu saja.
Sempat pula ia tergoda untuk memakan salah 1 wortel itu, tapi,tekad nya sangat bulat. Jadi,ia juga meninggalkan nya

suatu hari, kelinci abu-abu bertemu kelinci putih bersih yang tengah menari-nari. Wajah nya penuh kebahagiaan.
Melihat kehadiran kelinci abu-abu, kelinci putih tersenyum sangat ramah,, setiap kelinci akan berdecak kagum bila melihat senyum nya

"wahai kelinci abu-abu, aku senang. aku baru saja memakan wortel yang begitu lezat. Lezat. & lezat. Besar, dan warna nya sangat orange" kata kelinci putih seakan telah mengenal klinci abu-abu

"apa? Wortel itu hanya ada 1 di dunia,, bagaimana kau dapat itu? Seberapa lama kau mencari nya?" tanya kelinci abu-abu.

"wortel itu yang muncul di hadapan ku, aku tak mencari nya sedetik pun"

"kau jodoh dengannya" kata kelinci abu-abu sedih.
Lalu dengan kecewa ia pergi jauh dari tempat kelinci putih berada. Ia tak sanggup melihat kekalahan nya sendiri

kelinci abu-abu mengubah tekad nya. Aku hanya butuh wortel, akan ku makan segala wortel yang ku temui nanti

setelah lama berjalan, ia menemukan wortel lagi.. Warna nya sangat orange tapi tak besar seperti yang di ceritakan para kelinci. Tapi, ukuran wortel itu tak akan habis ia makan seharian, setahun, seabad.

Ia hendak memakan nya.
Tapi, wortel itu berguling-guling menjauh,,

kasihan kelinci, ketika ia siap menerima wortel bukan idaman,, ia harus mengejar tertatih.
Tapi,itu perjuangan untuk mendapat wortel
Read More......

catatan harian lily

“Bunga”, dia yang namanya tak ingin disebut
10 Agustus 2009 jam 20:37

Sebelum hari itu, dia, sebut saja "bunga", tak peduli tentang apa pun, kecuali matahari...

Cahaya matahari begitu terasa, hangat, walau sebenarnya panas, bunga tetap merasa hangat,,


walau bunga juga menyadari bahwa matahari hanya menjalankan tugas untuk memberi seribu cahayanya, tapi, tetap saja ia membahagiakan diri dengan berkata "terima kasih matahari untuk cahaya yang kau berikan, kan ku terima, kan ku simpan, kan ku kenang, karena ini darimu"


huhuhuhu bunga begitu menyedihkan, batinku wktu itu..
Tapi, tak tega aku katakan apa yang ada di pkiran ku pada nya..
Jadi aku biarkan ia berpikir seperti itu

hingga akhir nya ia tersadar sendiri.
Ya. Bunga tersadar akan mtahari beserta chaya nya... Ia sempat jatuh tersungkur dan mengais asa-asa yang dulu menggebu

bertahun bunga lewati hidup berjuang menghindari cahaya mtahari, hingga akhir nya matahari sendiri yang selalu sembunyi di balik awan setelah sadar cahaya nya di salah artikan bunga...
Bunga agak tersentak melihat sikap matahari dan bersedih

ingin aku menghibur bunga, tapi, aku tak tau harus bagaimana, jadi aku diam lagi

tapi, akhir-akhir ini, beberapa kali ku lihat bunga tersenyum di malam hari, menatap langit, menunjuk 1 bintang...

Awal nya ku tak tahu ada apa dan mengapa,
tapi, sekaraang ku tahu

bintang telah mengalihkan bunga dari matahari...

aku beranikan bertanya pada bunga :
"ada apa dengan bintang?"

"bintang itu begitu indah" jawab nya

tanpa berkata lagi, ku tatap bintang yang berceceran di langit..
Bintang mana yang di lihat bunga? Ada begitu banyak bintang di langit.. Batinku...

"bintang yang cahaya nya bisa menyentuh wajah ku, masuk ke tulang ku, lalu hati ku..lihat,ia menyapaku. Kau lihat yang itu?" kata bunga tiba2 sambil tersenyum tetap menatap langit. Dia bahkan tak menoleh ke arah ku

sejak saat itu, entah sejak kapan, aku tahu, bunga terpesona pada bintang itu..
Sejak saat itu pula, ku tak jarang menemui bunga untuk tahu bintang mana yang ia tunjuk

untuk bunga,
semangadh!!
Read More......

catatan harian lily

Kisah katak
02 Januari 2010 jam 18:25

Karena heran, kuamati terus katak itu. Dari kepala hingga kaki, kembali ke kepala, lalu perlahan turun lagi ke kakinya, lalu ke kepala lagi. Ia hijau, tak berleher, mulutnya lebar, matanya dua, sama dengan katak-katak lain. Lalu dimana perbedaannya?

Karena masih penasaran, aku memutarinya, 360 o tepat. Ia hijau, tetap tak berleher, mulutnya lebar, masih bermata dua, sama dengan katak-katak lain. Lalu dimana perbedaannya?

“Apa yang kau lihat?” Tanya katak. Rupanya si katak sudah mulai risih dengan sikapku.

“Apa bedamu dengan katak lain?” tanyaku.


“Tidak ada,” jawabnya sembari melompat ke pinggir kolam.

“Tidak ada?” tanyaku.

“Tidak ada,” tegasnya sambil menatap air kolam dengan wajah yang sangat sedih.

Aha! Aku menemukan perbedaan katak ini dengan katak lainnya. Wajahnya. Hanya dia yang berwajah sedih. Katak lain bahkan begitu bahagia.

Kemudian aku merangkak mendekatinya dan menunduk untuk menjajari tubuhnya yang super mini. Ah, aku tak bisa. Katak terlalu kecil untuk ukuran tubuhku. Jadi kuputuskan untuk duduk bersila saja tepat disampingnya sambil ikut menatap air kolam.

“Kenapa sedih?” tanyakku.

“Gelap,” jawabnya.

“Ya. Ini malam,” kataku.

“Malam biasanya tak segelap ini,” rintihnya.

“Oh, ya?” aku mencoba merespon sebisaku. Jujur saja aku bingung dengan sikap si katak.

“Kau tak lihat langit mendung?” Tanya katak yang masih terus menatap air kolam yang hitam dan gelap. Aku mengangguk pelan tanda mengerti.

“Sebenarnya apa yang kau lihat?” tanyaku lagi.

“Air kolam,” jawabnya.

“Ada apa di air kolam?” tanyaku.

“Kenapa kau banyak bertanya?” si katak menoleh kearah lututku yang sejajar dengan matanya.

“Aku…aku…penasaran. Banyak katak bilang, kau katak yang beda dari mereka. Sebenarnya apa bedamu dengan katak lain?”

“Tidak ada,” jawabnya.

“Tidak ada?” tanyaku.

“Tentu saja tidak ada. Aku katak. Mereka juga katak,” jawabnya dengan ketus. Ia sudah mulai kesal denganku.

“Kau sedih, mereka bahagia. Kenapa?”

“Karena langit mendung,” jawabnya kembali menatap air kolam. “Kau tahu, tiap malam aku ke pinggir kolam ini, permukaannya adalah layar bagiku. Kuibaratkan ‘LCD’ bila kuambil contoh dari dunia modernmu. Aku makhluk tak berleher yang kebetulan pengagum bintang. Melalui air kolam ini aku bisa memandang bintang. Bintang yang terlalu tinggi tak bisa kulihat dengan mendongakkan kepalaku. Air kolam membantuku memantulkan gambaran bintang yang ada di langit,” jawabnya panjang lebar.

“Aku tahu selanjutnya,” kataku. “Awan mendung membuat bintang tak terlihat, sehingga kau bersedih hati,” lanjutku dengan penuh keyakinan.

“Salah,” bantah katak.

“Hah?” aku terperanjat.

“Kau lihat langit di bagian lain? Tetap ada bintang. Lihat air kolam di sebelah kanan misalnya, tetap terpantul bintang. Awan mendung itu hanya ada di atas kepala kita,”

“Lalu?” tanyaku dengan penuh antusias.

“Awan mendung membawa hujan. Airnya akan jatuh,” jawabnya dengan penuh kesedihan, karena air hujan ternyata sudah mulai turun. Awalnya hanya rintikan kecil, lalu membesar dan menjadi deras. Dengan cepat dendang kebahagiaan puluhan katak terdengar dari tiap sudut sekitar kolam. Kecuali katak yang ada di sampingku. Ia menangis terisak.

“Hei, kau menangis!” kataku dengan suara kencang agar mengalahkan suara derasnya hujan dan nyanyian puluhan katak lain.

“Ya. Hujan merusak layarku. gelombang air kolam membuat aku tak bisa melihat bintang,”
Read More......

catatan harian lily

senyuman sang copet

02 September 2009 jam 16:28

"Aaaaaaaaa....!!!" aku berteriak di dalam bus. Untung saja tidak terlalu lepas. Jadi tak banyak penumpang bus yang menoleh ke arahku. Perempuan sebayaku nan ramah yang duduk di sampingku hanya tersenyum sambil mengusap-usap lengan untuk menenangkanku.

"Wah, pantes aja oom tadi senyum-senyum mulu, berarti di dalam hatinya dia bilang, makasih, ya, dek, kamu sudah teledor," sungutku sambil terisak-isak. Teman sebangkuku itu kembali tersenyum.

"ini pelajaran, ly," hiburnya.

"mungkin karena lily kurang memberi, kurang sholatnya, kurang ngajinya, kurang istighfarnya," sungutku lagi.

"yang jelas lily kurang hati-hati," katanya sambil tersenyum.

"oom copet itu jahat sama lily. kenapa dia nggak minta ijin dulu?" sungutku lagi.

"kalo ijin dulu, namanya bukan copet,"

"Iiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhh.....!!!" teriakku sambil memukul-mukul bangku yang ada di depanku karena kesal.

Bus terhenti tiba-tiba. Sang kernet berteriak. "Siapa yang mau turun??"

Aku tengak-tengok, teman sebangkuku juga. Para penumpang lainnya juga tengak-tengok, tapi tak ada satu pun yang beranjak dari bangku masing-masing.

"Oh, oom sopirnya kira kamu bilang kiriiiiiiiiiiiii..." bisik teman sebangkuku. Spontan aku tertawa.

"Ya Allah, berikan rezeki yang banyak dan lancar untuk mama dan papa lily, amin," doaku kemudian. Aku sedang teraniaya, berharap doaku cepat dikabulkan oleh Allah, amin.

Melihat tingkahku, teman sebangkuku kembali tersenyum. "Hesti, untung kita sebangku. kalo lily sendiri, udah ketakutan orang yang ada di sebelah lily. Makasih, hes," kataku.

"Iya, nggak papa. ngoceh-ngoceh lah, ly,"

"Apa lily ngelamar jadi pacar sewaannya kak nanda aja, yax? Lily butuh uang," kataku sambil tertawa.

"Ah, kamu ini aneh-aneh aja,"

"lily mau mangkal di tugu bambu aja," kataku lagi sambil terawa.

"Lily!" teriak hesti.

"Wah, enaknya jadi tamara, gak perlu sedih keilangan hape. dia kan orang gila," kataku lagi. Kini hesti yang tertawa. Aku yang terisak-isak karena mengingat senyum oom copet tadi.

"Besok lagi berarti harus hati-hati," kata hesti kembali menenangkan. Aku menggigit-gigit tasku karena kesal.

"Ah, lily mau batal aja. mau beli gorengan," sungutku lagi ketika penjual gorengan naik ke dalam bus menawarkan gorenangannya. Maklum, sebentar lagi mau buka. Hesti kembali tertawa. "Ah, rasannya pengen buka jilbab aja sekarang," kataku lagi. lagi-lagi hesti tertawa. Neh anak kaya liat aziz gagap aja ketawa mulu.

"Kamu udak kaya orang gila, ly," kata hesti.

"Hes, lily mau ke warnet aja, sampe buka puasa. Kalo papa telpon, bilang lily nggak berani pulang, yax," kataku lagi. Hesti kembali tertawa.

Ya ampun. Sedih lily....

Ibu peri. ibu peri. datanglah... bisa nggak waktu di ulang sekitar 2 jam 30 menit lalu????
Tolong lily ibu peri. dateng ibu peri, hiks8
Read More......

Senin, 07 Juni 2010

become a model teacher (menjadi guru teladan)


As the proverb says, "the teacher pee standing, student urinating into a run. Teachers piss run, student pee dance. " This figure illustrates that the teacher was so central in the teaching process, to the point that all the behaviors of teachers will soon be emulated by the students. In other words, teaching is essentially an act of providing exemplary. From this example of self-image as a decorated hero will be more subtle. To become a role model, several things need to be addressed. Hayoo ... who wants to be a teacher role model? (Raise your right hand and say "I aaaaammmmm ....!"
Here are the important points ... ..

1. a smart appearance
The first impression people can be seen from the appearance. Because the teacher is one who can convey information so that other people believe, we must look smart

2. optimistic
continue to teach in a way that the spirit and optimism. A person who comes to class or a forum to learn to always breathe the atmosphere of optimism for all who attend will create a learning atmosphere becomes full of good energy

3. open to input
Be open to input personal however small. It makes us wiser. This is due to a compliment most makes a person fall asleep, while the criticism will make someone do intropeksi into more see drawbacks to be followed up by doing the repairs here and there

4. grateful for small things
by thanking other people, actually we're investing for their loyalty to us.

5. empathy
yag teacher always empathize with anyone who will eventually close, far and near to anyone who attaches

6. discipline
self discipline is far more effective than they expect others to discipline. With self discipline, one thing is for sure everyone will be achieved which is free to not follow our discipline

7. mastered the material well
when we have mastered the material well, it means that learning is successful 90%

8. compatibility between words and deeds
only those who do what dikatakanlah who will listen to what she said

9. sincere
a teacher who sincerely teach in the middle of his students will eventually get a nice impression of anyone I've ever learned from him.

10. patient
patient in this case always make efforts to continuously improve

11. creative in solving problems
sometimes there are limitations in facilities and infrastructure, learning, and therefore overcome all the creative

12. do not forget to the last material
remember the subject matter will make all students become more confident of our

13. check the given task
checking tasks in addition to making us aware of the development of student progress, also made happy in the minds of students with the values that make them fully aware of his ability so far.

14. announce the answers
there are many questions that were difficult for students and, therefore, to announce the answers will make them very seriously

tranlate in indonesia :

Sebagaimana pepatah mengatakan, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Guru kencing berlari, murid kencing menari”. Hal tersebut menggambarkan bahwa sosok guru begitu sentral dalam suatu proses mengajar, sampai-sampai semua perilaku guru akan segera ditiru oleh siswa. Dengan kata lain, kegiatan mengajar pada hakikatnya merupakan tindakan memberikan keteladanan. Dari keteladanan inilah citra diri sebagai pahlawan tanda jasa akan semakin kentara. Untuk menjadi teladan, beberapa hal perlu diperhatikan. Hayoo… siapa mau jadi guru teladan? (Angkat tangan kanan dan bilang “Saiaaaaa….!”
Berikut adalah poin-poin penting…..

1. penampilan yang cerdas
kesan pertama manusia bias terlihat dari penampilannya. Karena guru adalah seorang yang menyampaikan informasi maka agar dapat orang lain percaya mestilah kita berpenampilan cerdas

2. optimis
teruslah mengajar dengan cara yang semangat dan optimis. Seorang yang dating ke kelas atau forum belajar dengan selalu menghembuskan atmosfer optimisme bagis emua yang hadir akan membuat suasana belajar menjadi penuh energi kebaikan

3. terbuka terhadap masukan
jadilah pribadi yang terbuka terhadap masukan betapapun kecilnya. Hal tersebut membuat kita menjadi lebih bijak. Hal ini karena pujian kebanyakan membuat seseorang terlena, sedangkan kritikan akan membuat seseorang melakukan intropeksi ke dalam, lebih melihat kekurangannya untuk ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan di sana-sini

4. berterima kasih untuk hal-hal kecil
dengan berterima kasih kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang berinvestasi untuk loyalitas mereka terhadap kita.

5. empati
seorang guru yag selalu berempati pada akhirnya akan mendekatkan siapa pun yang jauh dan melekatkan siapa pun yang dekat

6. disiplin
mendisplinkan diri jauh lebih efektif disbanding mengharapkan orang lain disiplin. Dengan mendisplinkan diri, satu hal yang pasti tercapai yaitu semua orang akan segan untuk tidak mengikuti kita disiplin

7. menguasai materi dengan baik
bila kita telah menguasai materi dengan baik, itu artinya pembelajaran sudah berhasil 90%

8. kesesuaian antara perkataan dan perbuatan
hanya mereka yang melakukan apa yang dikatakanlah yang akan didengar perkataannya

9. tulus
seorang guru yang dengan tulus mengajar di tengah siswa nya pada akhirnya akan mendapatkan kesan manis dari siapa pun yang pernah belajar darinya.

10. sabar
sabar dalam hal ini selalu melakukan upaya perbaikan secara terus-menerus

11. kreatif dalam memecahkan masalah
terkadang ada keterbatasan dalam sarana maupun prasarana pembelajaran, maka dari itu atasi semua dengan kreatif

12. tidak lupa terhadap materi terakhir
ketidaklupaan terhadap materi pelajaran akan membuat setiap siswa menjadi lebih percaya terhadap kita

13. memeriksa tugas yang diberikan
memeriksa tugas selain membuat kita awas terhadap perkembangan kemajuan siswa, juga membuat gembira di benak siswa dengan nilai-nilai yang membuat mereka sadar penuh akan kemampuannya selama ini.

14. mengumumkan jawaban soal
ada banyak soal yang terasa sulit bagi siswa, oleh sebab itu mengumumkan jawaban soal akan membuat mereka menjadi bersungguh-sungguh
Read More......

a beloved teacher (guru yang dicintai)


Teachers are loved by Daniel Comiza are teachers who receive a sincere and happy before all things human. This will menajdikan him better understand his students and interact well with them. In fact, he would be proud of its ability and skill, and also pleased with the condition in the vicinity. That accomplishment by helping and guiding the students with better heart. And also, he interacted with everyone with a good and noble stance.

A beloved teacher is a teacher by Flandrez accept others, or can control your emotions calm, friendly, generous smile, patient, able to perform the duties and responsibilities.

Teachers are loved by Murze are teachers who have a friendly nature of the interaction to others, understand others, respect the responsibilities, attitudes and discipline in their duties, and able to take the initiative and be innovative.

A study in America conducted by American scientists, led by Hart Adams asserts that there are three groups that advanced because a teacher loved by her students. Three groups are as follows:
1. The first group
- The attitude you please help with high loyalty
- Describes lessons well
- Using a parable or example in explaining
2. The second group
- Mannerly good perkerti
- Intelligent or Retort
- Ability to create the atmosphere in the classroom is warm and pleasant
3. The third group
- Arif and gentle towards her students
- Be sensitive to feelings of her students
- Feeling that her students are her friends

Dr. Basuki Kamal in his book entitled "Learning and Teaching" describes some conclusions from different research conducted by Western researchers who are given the headline "Who is the teacher who loved by the students?" Of them are as follows:

1. Research conducted by Robert Rowen, a beloved teacher is a teacher who
- Makes teaching as something that is missed
- Works very well be a lesson and specifications
- Ability to speak with passion and enthusiasm
- Ability to compose and arrange in order of scientific material
- Motivating and supporting students
- Having a humorous soul
- Attention to pupils
- The words can give comfort in the soul
- Clean and neat in dress

2. Research by Donale Viera, a beloved teacher is a teacher who
- Makes teaching as something that is missed
- Identify and understand the material well-taught lessons
- Logical in his duties
- Provide opportunities for students to discuss and ask
- Provide answers that make sense
- The explanation is easy to understand
- Not to hurt students
- Having a humorous soul

3. Research conducted Lamzon, a beloved teacher is a teacher,
- Very deep material into specs
- Have good skills in teaching
- Have an enchanting soul in explaining the lesson
- Moderate and impartial
- Ability to interact well with students
- Have a sincere and honest nature
- Humorous
- Neat and clean appearance

4. Research conducted by Hart, a beloved teacher is a teacher,
- Explain the lesson clearly and uses examples
- Open hearted humorist
- Jovial
- The figure of love, until we feel that he's become part of our family
- Ability to stimulate students to study hard
- Respect the rules in the classroom and her students appreciate
- Paying attention her students and understands their situation
- Not to be impartial and moderate
- Not grumpy
- Be patient, loving, and sensitive
- Fair in attitude and give awards to students

translate in indonesia :

Guru yang dicintai menurut Daniel Comiza adalah guru yang menerima dengan tulus dan berbahagia sebelum segala sesuatu sebagai manusia. Hai ini akan menajdikan dirinya lebih bisa memahami murid-muridnya dan berinteraksi baik dengan mereka. Bahkan, ia akan bangga dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, serta senang dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Hal itu diwujudkannya dengan membantu dan membimbing para murid dengan baik lagi tulus. Dan juga, ia berinteraksi dengan semua orang dengan baik dan sikap mulia.

Guru yang dicintai menurut Flandrez adalah guru yang menerima orang lain, tenang atau bisa mengendalikan emosi, ramah, murah senyum, sabar, mampu untuk melakukan tugas-tugas dan tanggung jawabnya.

Guru yang dicintai menurut Murze adalah guru yang memiliki sifat ramah dalam berinteraksi kepada sesama, memahami orang lain, menghormati tanggung jawab, disiplin dalam sikap dan tugas-tugasnya, dan mampu berinisiatif dan inovatif.

Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika, yang dipimpin oleh Hart Adams menegaskan bahwa ada tiga kelompok yang menajdi sebab seorang guru dicintai oleh murid-muridnya. Tiga kelompok tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelompok pertama
- Sikap tolong menolong dengan loyalitas tinggi
- Menjelaskan pelajaran dengan baik
- Menggunakan perumpamaan atau contoh di dalam menjelaskan
2. Kelompok kedua
- Berbudi perkerti baik
- Cerdas atau cekatan
- Mampu membuat suasana si dalam kelas menjadi hangat dan menyenangkan
3. Kelompok ketiga
- Arif dan lemah lembut terhadap murid-muridnya
- Peka terhadap perasaan murid-muridnya
- Merasa bahwa murid-muridnya adalah teman-temannya

Dr. Kamal Basuki dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan Mengajar” menjelaskan tentang beberapa simpulan dari berbagai riset yang dilakukan oleh para peneliti Barat yang diberi tajuk “Siapakah guru yang dicintai menurut para murid?” di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Riset yang dilakukan Robert Rowen, guru yang dicintai adalah guru yang
- Menjadikan pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan
- Menguasai dengan sangat baik materi pelajaran yang menjadi spesifikasinya
- Mampu berbicara dengan semangat dan penuh antusiasme
- Mampu menyusun dan menertibkan materi ilmiah
- Memotivasi dan mensupport murid-muridnya
- Memiliki jiwa humoris
- Perhatian kepada murid-muridnya
- Kata-katanya mampu memberikan kenyamanan dalam jiwa
- Bersih dan rapi dalam berpakaian

2. Riset menurut Donale Viera, guru yang dicintai adalah guru yang
- Menjadikan pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan
- Mengenal dan memahami materi pelajaran yang diajarkan dengan baik
- Logis dalam tugas-tugasnya
- Memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk berdiskusi dan bertanya
- Memberikan jawaban-jawaban yang masuk akal
- Penjelasannya mudah dipahami
- Tidak melukai hati murid-muridnya
- Memiliki jiwa humoris

3. Riset yang dilakukan Lamzon, guru yang dicintai adalah guru yang,
- Sangat mendalami materi yang menjadi spesifikasinya
- Memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar
- Memiliki jiwa yang memikat dalam menjelaskan pelajaran
- Moderat dan tidak memihak
- Mampu berinteraksi baik dengan murid-muridnya
- Memiliki sifat ikhlas dan jujur
- Humoris
- Penampilan yang rapi dan bersih

4. Riset yang dilakukan Hart, guru yang dicintai adalah guru yang,
- Menjelaskan pelajaran dengan gamblang dan menggunakan contoh
- Berjiwa humoris
- Periang
- Sosok yang penuh kasih, hingga kita merasa bahwa dia menjadi bagian dari keluarga kita
- Mampu menggairahkan para murid untuk giat belajar
- Menghormati tata tertib dalam kelas dan menghargai murid-muridnya
- Memerhatikan murid-muridnya dan memahami keadaan mereka
- Tidak memihak dan bersikap moderat
- Tidak pemarah
- Sabar, penuh kasih sayang, dan peka
- Adil dalam bersikap dan memberikan penghargaan kepada murid-muridnya
Read More......

self concept (konsep diri)

Self concept is the way someone looked at myself with the situation around him. Self-concept of who I am in my mind, in a position where I was and what should be done and should not be done. La Rose, dividing the three groups regarding the concept of self-seeorang, as follows:

1. Those who give up the total, that is a quitter group before attempt

2. Those who do not give up the total, ie groups who want to work and have aspirations, but do not want to work harder and tend to give up. Actually this faction is not satisfied with what is achievable, but do not want to work harder and accept responsibility

3. Those who never give up, ie groups that do not let feelings of despair or pessimists, optimists live and feel life as a challenge, want to succeed and have a qualified person

John Robert Power, classifies the concept itself into four parts, as follows:
1. As the audience (people watch WHO Things Happen)
2. As objects (people to Whom Things Happen)
3. As the blind (people WHO do not know what is happening)
4. Actors (people Make Things happening WHO)

tranlate in indonesia :

Konsep diri merupakan cara seseorang memandang diri dengan situasi di sekelilingnya. Konsep diri menunjukkan siapa saya menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. La Rose, membagi 3 golongan tentang konsep diri seeorang, yaitu sebagai berikut :

1. Golongan yang menyerah total, yaitu golongan yang gampang menyerah sebelum berusaha

2. Golongan yang tidak menyerah total, yaitu golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja lebih keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih, tetapi tidak mau berkerja lebih keras dan menerima tanggung jawab

3. Golongan yang tidak pernah menyerah, yaitu golongan yang tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimistis, menjalani hidup optimis dan merasa kehidupan sebagai suatu tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi yang berkualitas

John Robert Power, mengklasifikasikan konsep diri menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai penonton (people who watch things happen)
2. Sebagai objek (people to whom things happen)
3. Sebagai orang buta (people who don’t know what is happening)
4. Pelaku (people who make things happening)
Read More......

Development potential (Pengembangan potensi diri)

La Rose, in a Qualified Personal Image, said that self-development can be realized through the following steps:
1. Mingling with people who are not a profession. Thus will get the opportunities and challenges
2. Choose your friends who may be invited for discussion and not easily offended and want to provide feedback in accordance with the reality

3. Behave and think positively about each other
4. Get used to thank
5. Make a habit of saying things that other people appreciate
6. Make a habit of speaking effectively
Development potential requires physical and mental preparedness is adequate. So, besides the things mentioned above, the physical is also required, especially physical health.

translate in indonesia :

La Rose, dalam Citra Pribadi yang Berkualitas, menyebutkan bahwa pengembangan diri dapat diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi. Dengan demikian akan memperoleh peluang-peluang dan tantangan
2. Pilihlah teman yang dapat diajak diskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita
3. Bersikap dan berpikir positif tentang sesama
4. Biasakan mengucapkan terima kasih
5. Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain
6. Biasakan berbicara efektif
Pengembangan potensi diri membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Jadi, selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, fisik juga diperlukan, terutama sehat fisik.
Read More......

hambatan potensi diri

Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak tergantung pada pribadi dan lingkungan. Banyak hanbatan yang menyebabkan potensi diri menjadi tidak terasah. Sementara menurut Mike Woodcook dan Dave Francis, hambatan-hambatan pengembangan potensi diri tersebut adalah sebagai berikut :

keterangan

Ciri-ciri pelaku

Ketidakmampuan mengatur diri

Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak menerima suatu kegagalan, merasa diri lemah

Nilai pribadi yang tidak jelas

Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak berbeda dari nilai yang dianut, mengambil sikap pasif terhadap kehidupan, menghindari umpan balik, menghindari tanggung jawab

Tujuan pribadi yang tidak jelas

Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung mengubah arah, tidak mengukur kemampuan, menghindari resioko, tidak punya keseimbangan pribadi, tidak mempunyai tujuan jelas

Pribadi yang kerdil

Menghindari tanggung jawab untuk belajar, menghindari tantangan, tidak menguji diri, menyembunyikan perasaannya, menghindari umpan balik

Kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah

Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan, menggunakan teknik yang kurang tepat, pendekatan yang tidak sistematis

Kreativitas rendah

Menghindari resiko, tidak belajar dari kesalahan, puas dengan kedudukan yang ada, cenderung tidak menyelesaikan tugas, tidak yakin akan kemampuan diri

Wibawa rendah

Merasa kurang dihargai, kurang bisa mengungkapkan pendapat, citra diri rendah, tidak mampu mengatur diri sendiri dan tidak mampu mengatur orang lain

Kemampuan pemahaman manajerial rendah

Kurang menganalisis kemampuan sendiri, mengikuti saja gaya kepemimpinan yang sudah umum, menciptakan suasana kerja yang negatif

Kemampuan menyelia rendah

Lalai memberikan pandangan positif terhadap kerja karyawan, membiarkan hasil kerja jelek, membiarkan karyawan kerja tanpa pengawasan

Kemampuan latih rendah

Tidak memandang penting aspek pelatihan suatu tugas, tidak tahu kebutuhan orang lain, tidak memberikan tugas yang memberikan tantangan, kurang memperhatikan potensi orang lain

Kemampuan membina tim rendah

Tidak dapat bekerja dalam sebuah tim, cenderung merasa paling mampu, mengabaikan kemampuan atau pendapat orang lain, kurang menghargai orang lain

Read More......