tiba-tiba langit menjadi puitis. ketika hujan, selalu saja ada yang diceritakan. ketika panas terik pun begitu bahkan ketika langit sekedar kelabu. langit malam yang biasanya hanya malam, mendadak menjadi puitis sekali. langit biru bersama mentari pagi, atau langit yang keputihan bersama awan, tak ada yang diam untuk menyapa dengan ceritanya. ada apa dengan langit hari akhir-akhir ini?
bunga, dia yang namanya tak ingin disebut tengah menyadarinya. pesan-pesan puitis tiap kali ia terima dengan pertanyaan yang sama, selalu begitu. ada apa dengan langit akhir-akhir ini?
di depan pintu ia duduk suatu waktu, membiarkan cahaya pagi menyapa selama bererapa menit. diam disana, siap menerima pesan puitis selanjutnya. terkadang ia membentuk lekungan bibir penuh ratap, terkadang lekungan indah kebahagiaan. sekarang aku yang akan bertanya heran. ada apa dengan langit dan dia akhir-akhir ini?
aku terpaksa mengamati langit karena dia. atau mengamati dia saja. aku menerima pesan puitis itu, layaknya bunga. tapi bibirku hanya menggambarkan satu, bukan ratapan atau kebahagiaan, tapi kebimbangan. ada apa dengan langit dan dia akhir-akhir ini?
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentar disini... :)