sejak semalam dalam perenungan, saya menyebutnya dua malaikat. Mungkin sekarang dalam penyelasan mungkin juga tidak. Ah, mungkin ini bernama perjalanan. Ada sesuatu dimata mereka, sudut pandang yang berbeda dari yang lain. Seharusnya ketika kedatangan mereka, saya menyadarinya. Sayang, sayang sekali . Sekarang hanya bisa merenungi semua yang ada, semua yang akan saya hadapi. Lalu menerimanya.
Saya mengagumi sudut pandang mereka, saya mungkin terpesona, tapi mungkin saya merasa ada rasa hilang. Yah, begitulah. Saya merenungi hal yang sudah terjadi, tak berani membayangkan apa yang akan terjadi, hanya menjalankan apa yang terjadi. Ini salah?
Tuhan, mungkin bukan malaikat-malaikat itu. Tapi mungkin yang lain. Akankah Kau akan menjawab, “iya”? atau “salah”? Atau membiarkan saya menjawab sendiri semua pertanyaan hati ini seperti sebelum-sebelumnya? Apakah rasa percaya ini masih belum cukup untuk membuktikan bahwa saya sepenuh hati menjalankan rencana_Mu? Ah, memang selalu saya sendiri yang harus menjawabnya, walau tertuju pada_Mu...
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentar disini... :)