bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Selasa, 29 November 2011

Lagi-lagi terong !!!




Sejak kemunculan perkedel terong yang pernah saya buat, agaknya mama kesemsem deh sama terong itu. Haduh !!! Lagi-lagi terong tersedia di lemari es. Hari pertama, saya menggunakan satu buah terong untuk menghasilkan satu piring perkedel terong (cara dan bahan seperti note sebelumnya yang pernah saya tulis). Tapi hari kedua? Jelas saya tidak mau lagi makan perkedel terong seperti hari kemarin. Bukankah akan bosan? Seperti waktu itu, saya mulai geledah lemari es dan lemari makan.


Di dalam lemari es :
1. Bumbu lengkap seperti dapur pada umumnya
2. Mangga kweni
3. Banyaaaaak kentang
4. Banyak telur
5. Terong ungu
6. Satu setengah plastik tahu kuning

isi lemari makan :
1. Terigu
2. Tepung bumbu instan
3. Penyedap rasa
4. Minyak makan

apa yang hendak saya buat untuk hari ini? Sambil berpikir, saya mengeluarkan semua bahan yang ada dan alat-alat yang mungkin akan saya gunakan. Bahkan, ketika memblender dua buah terong ungu; menggiling bawang putih, garam, dan merica; serta mengupas beberapa kentang pun masih belum terpikirkan hendak membuat apa. Biarlah ide muncul nanti belakangan, yang penting saya mengerjakan ini dahulu (begitu pikiran aneh saya ketika itu).

Tarararararra !!! Benar kan, ide akan muncul. Saya berencana membuat tahu isi dengan tumisan kentang dan terong. Tumisan ini saya buat seperti tumisan isi risoles loh (tapi bumbunya asal, karena saya belum pernah membuat risoles sebelumnya).

Untuk isi tumisannya, saya mencampurkan kentang yang dipotong dadu kecil dan terong yang sudah dihaluskan bersama bumbu yang juga sudah saya haluskan. Entah karena alasan apa, saya menambahkan sedikit terigu ke dalamnya (tapi sepertinya terigu ini yang membuat terong dan kentang menyatu = sok tau banget dah). Setelah rasanya pas, saya mengolah tahu sebagai pengganti kulit risoles.

Karena saya menginginkan tumisan yang memainkan peran utama, saya akhirnya membuang bagian dalam tahu kuning yang berwarna putih. Menurut saya sebagai orang awam (ini juga sok tau), cara ini digunakan untuk mengurangi rasa tahu. Jadi saya hanya menggunakan kulit tahu kuning.

Langkah selanjutnya, saya memasukkan tumisan itu ke dalam kulit tahu dengan posisi bludak (bahasa jawanya bludak, bahasa indonesianya apa yyyaa?). Pokoknya sampe tumisan keluar-keluar gitu loh ...

Nah, lalu saya goreng seperti tahu isi yang dijual dipasar. Saya mencampurkan sedikit terigu, setengah bungkus tepung bumbu dan air secukupnya. Saya oleskan tahu isi tersebut ke dalam adonan tepung lalu menggorengnya dengan api yang sangat kecil sampai warnanya agak kecoklatan.

Hasilnya? Perfect dah ! Risoles rasa tahu jadinya, ha8 ... Lagi-lagi terong tidak terasa di lidah. Sukses !!!
Tinggal menunggu apa komentar dari orang rumah. Baru mama yang mencicipi, kata mama, enak rasanya !!! Asiiiiiikkkkk :-)

Oh ya, isi tahu bagian dalam yang berwarna putih rencananya akan saya buat sebagai isi pada masakan selanjutnya. Kira2 apa? Kita lihat besok yyyaaaa....

Jadi, bahan yang tidak digunakan adalah telur ! Ho8 ...

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)