bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Selasa, 18 Januari 2011

langit, puitis, romantis, tulisan, hujan, (sepi)

langit begitu puitis akhir-akhir ini dan suasana romantis tiba-tiba dirindukan. sudah menonton drama romantis buatan korea selatan, dan membaca novel romantis, tapi masih terasa dirindukan. lalu bertanya kembali dalam hati, apa yang harus dilakukan?

seperti wabah yang mendera otak dan saraf-saraf jemari, tulisan-tulisan tercipta lebih produktif dari sebelumnya yang mati. semua rasa dapat tertuang dari setiap-setiap kejadian. yang memilukan, yang membahagiakan, yang membingungkan, sampai yang biasa-biasa saja. ya, karena itu langit begitu puitis akhir-akhir ini. langit yang memberikan energinya seperti wabah-wabah itu.


lalu hujan. tiba-tiba sangat tertarik akan hujan, alih-alih sangat menginginkan salju dan keromantisan. heummm, tapi rasanya bukan. tapi suasana dingin, bukan panas gerah di akhir-akhir hari yang lalu. ah, entahlah, ketertarikan itu muncul sebagai tak terduga karena tak ada yang tahu apa penyebabnya.

setelah membaca beberapa tulisan-tulisan itu, sepertinya hujan menggambarkan sepi. hey! itukah?

ah, entahlah, biarkan tak ada yang menjawab dan tak ada jawaban. tak ingin jawaban!

menarik sekali semuanya. kita akumulasikan. langit, puitis, romantis, tulisan, hujan, sepi. kasian sekali kata terakhir itu. akan diganti.

langit begitu puitis akhir-akhir ini dan suasana romantis tiba-tiba dirindukan. sudah menonton drama romantis buatan korea selatan, dan membaca novel romantis, tapi masih terasa dirindukan. lalu bertanya kembali dalam hati, apa yang harus dilakukan?

seperti wabah yang mendera otak dan saraf-saraf jemari, tulisan-tulisan tercipta lebih produktif dari sebelumnya yang mati. semua rasa dapat tertuang dari setiap-setiap kejadian. yang memilukan, yang membahagiakan, yang membingungkan, sampai yang biasa-biasa saja. ya, karena itu langit begitu puitis akhir-akhir ini. langit yang memberikan energinya seperti wabah-wabah itu.

lalu hujan. tiba-tiba sangat tertarik akan hujan, alih-alih sangat menginginkan salju dan keromantisan. heummm, tapi rasanya bukan. tapi suasana dingin, bukan panas gerah di akhir-akhir hari yang lalu. ah, entahlah, ketertarikan itu muncul sebagai tak terduga karena tak ada yang tahu apa penyebabnya. sungguh, hujan ya hujan.

oktober, 2010 at 13

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)