bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Selasa, 18 Januari 2011

pura-pura hanya kisah saya

langit sore, tanpa cahaya jingga. langit hanya berselimut awan hitam bergerumul acak-acakan. mendung. senang rasanya jika sekarang hujan. ya. aku akan menunggu hujan saja di jajaran anak tangga ini. betapa senangnya jika hujan. uuuuuuuuuhhhhhhhh


lebih dari sepuluh menit menungguh, tapi hujan tak kunjung datang. ada apa ini? tidakkah langit tahu aku sedang menunggu? tidakkah langit mau menghormati orang yang tengah menunggu ini? sudah gerah raga ini, panas, dan aku yakin itu janji langit untuk mendatangkan hujan. hujan. hujan. huuuuuaaaaaah aku akan kembali frustasi dan aku tak mungkin sabar menunggu.

lalu aku bangkit dari duduk dan mendatangi motor yang terparkir tepat di depan jajaran tangga.

agak kebut tanda kesal. biar saja dimakin mahasiswa lain melihat tingkahku. hahaaaa motor matic warna pink begajulan di jalanan kampus. wahaaaa, gerah ini akan terbawa angin, terbuang dari raga mungil yang sedang menggila ini.

jadi teringat beberapa hari ini. Sosok yang kusebut-sebut bintang (dan dia mengerti itu), tengah membuat luka sangat dalam. betapa tidak. begitu tahu ia aku menyayanginya. lebih. tapi tanpa berpikir luka itu, dia ingin orang yang dicintainya menyebutnya bintang.

“huuuuuuaaaaah....... aku sakit hati!!!!!!” teriakkku kemudian karena sudah tak tahan. orang-orang yang terlewati tengah menatapku. seru. lega. lalu aku tersenyum lebar.

“hei bintang! tengoklah aku sekarang dan berpikirlah kalau itu sangat menyakitkan!!!” teriakku lagi. hahahaaa aku bahagia melakukan ini. biar saja disangka sedang frustasi. memang begitu adanya.

“skripsi !!! aku pasti bisa menyelesaikan mu! segera! segera! segeraaaaaaaaaaaa!!!!” teriakku sambil berbelok ke jalan utama. selamat jalan kampus. aku akan pulang ke rumah.

jadi ingat tahun lalu. bintang bertanya mengapa aku sebut dia bintang. karena dia suka begadang. lalu dia tanya lagi kenapa tidak “kalong” saja atau “kampret”. no. no. no. no. no. aku menyukai bintang dan kelak bintang adalah dia.

sekarang ternyata ada penerimaan jauh dalam dirinya. tapi, sungguh aku ingin hanya aku dan dia. bukan aku, dia, dan dirinya. penjelmaan bintang sangat menyakitkan. hentikan.


0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)