bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Selasa, 18 Januari 2011

pertanyaan dalam hati, apakah hati yang menjawab juga?

ia terdiam membaca satu kata dalam kalimat-kalimat itu. Sungguh tidak tahu apa yang sedang Tuhan pesankan melalui kata itu dan matanya. saat ini, sungguh ia berkata pada Tuhannya. Sangat tidak adil ketika ia yang tidak tahu apa-apa harus bertanya sendiri. ia sangat butuh jawaban Tuhan.


jauh ia telah mengagumi bintang. tuhan tahu itu dan semua tahu itu. bahkan tanpa disadari ia melebihinya. ini yang disebut cinta. hahaaaa cinta. "rayuan gombal". tapi sungguh sudah terlalu jauh. hanya itu yang bisa ia rasa dan ia sadari. "sudah terlalu jauh" <<< "sudah terlalu dalam"

tidak lima detik kemudian hilang, tapi puluhan ribu detik yang lalu, ia akan membiarkan hati dan pikiran untuk menghentikannya. karena ia yang tidak tahu apa-apa itu terpaksa menafsirkan kalau ia tak boleh lebih dalam lagi, berakhir. lalu dia meratapi sendiri akan penafsiran dan keputusannya.

beberapa ratus detik lalu satu kata muncul di suatu malam yang biasa, tapi tak terduga. ia yang tak tahu apa-apa menangis seperti hujan tadi sore. deras. karena lagi-lagi Tuhan membiarkan ia menafsirkannya lagi. karena tak tahu bagaimana TUhan akan menjawab.

pertanyaan hati, apakah hati yang menjawab juga?

jika hanya kebetulan, bukankah ini jawaban Tuhan? dan memebiarkanku dalam kalimat "sudah terlalu jauh"?

jika disengaja, bukankah ini jawaban Tuhan, jawaban hati, dan jawabannya? bahwa ia menginginkan topik sama, karena ada yang mendoakannya, dan mengirimi surat cinta melalui Tuhannya? dan membiarkanku dalam kalimat "sudah terlalu jauh"?

lalu ia menghardik padanya, melalui hati, dalam hati. tak akan tersampaikan.

"hentikan semua ini! sungguh saya hanya penafsir amatiran yang bergerak karena hati, mimpi, dan harapan. Saya tak tahu bagaimana jawaban Tuhan. lihat saya, saya menangisi anda, tulisan anda, dan segalanya karena anda, tolong,"

lalu sungguh tak akan tersampaikan. ia yang tidak tahu apa-apa masih tetap tak tahu apa-apa.

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)