bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Senin, 22 Oktober 2012

Elang, Let Me Be With You 5

**5**
http://i.istockimg.com/file_thumbview_approve/184895/2/stock-photo-184895-paper-notebook.jpg

10 Desember 2010
Ia memberikan diary ini sudah beberapa hari yang lalu. Saya akan memulai menulis di dalamnya hari ini. Baiklah, apa yang akan saya tulis?
Oh ya, Seperti pasangan lainnya, saya sudah pasti mengingat hari itu. Tahun 1999 begitu membahagiakan ketika itu. Menurutnya ketika itu dia tidak sungguh-sungguh. Dan dengan tegas mengatakan bahwa hari jadian kami adalah tahun 2001, 3 Desember.
Mengapa begitu?
Ah, saya tidak peduli tanggal dan tahunnya, saya hanya peduli saat itu. Saya bahagia karena hari itu pada akhirnya merupakan suatu akhir perjuangan saya membuat dia jatuh kepada saya. The Last.


Cinta mengeluarkan sebuah bau khas. Paksakan saja cintamu sekuat tenaga, jika tidak tercium baunya, maka benar-benar tidak akan berhasil. Kamu bisa diam saja, dan cinta akan datang dengan sendirinya jika baumu berhasil sampai ke hidungnya dan dihantarkan oleh saraf-saraf menuju otaknya.


--- THE LAST ---
           
            Menjelang EBTANAS, aku hampir tidak pernah melihat keenam preman berkumpul di halaman belakang sekolah. Semua mendadak insaf. Sebenarnya semua anak kelas 3 bersikap seperti itu. Prakoso juga menjadi jarang mengajakku ke tempat Elang berada. Tapi untuk urusan menelepon ke rumahku, dia masih saja punya waktu.     
            Aku semakin sering mengintip Elang di kelas dari balik jendela. Melihat wajahnya yang terlihat begitu serius mengerjakan soal-soal pelatihan, membuatnya benar-benar tampak cerdas. Dan selalu saja Prakoso yang membuyarkan pemandangan indah tentang Elang dengan senyumnya yang sumringah sekali. Ketika itu, aku akan langsung melengos dan pergi meninggalkan jendela kelas Elang.
            EBTANAS berakhir, acara perpisahan sekolah akhirnya datang. Acaranya dari pagi hari hingga menjelang sore di sebuah aula utama sekolah. Berbagai kegiatan dan acara ditampilkan, dan berbagai persembahan dari beberapa adik tingkat dan OSIS.
            Aku tidak begitu menikmati semua yang disuguhkan di atas panggung, mataku sibuk mengamati gerak-gerik Elang. Sebentar lagi wajahnya benar-benar tidak akan aku temukan di sekolah ini. Hari ini Elang tampak banyak tertawa, tampak ramah sekali, tidak hanya berkumpul dengan kelima preman sekolah, tapi hampir seluruh siswa kelas 3.
            Hah? Elang menengok ke arahku. Elang saat ini sedang berjalan ke arahku. Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana?
            “Kamu kenapa, Sa?” Tanya Anang ketika melihat aku yang mondar-mandir entah hendak kemana.
            “Elang sedang berjalan kesini, kan?” Tanyaku cepat.
            “Kenapa, Sa? Ada yang hilang?” Tanya Elang tiba-tiba sebelum aku mendapat jawaban dari Anang. Aku tersentak kaget dan berhenti seketika. Aku menoleh ke arah Elang sambil menggeleng.
            Elang tersenyum padaku.
            Tuhan, Engkau lihat, kan? Elang tersenyum padaku. Manis sekali. Bisa Engkau berhentikan waktu pada detik ini?
            “Aku mau kuliah di Inggris,” kata Elang kemudian. “Terima kasih untuk selama ini,”
            “Hah? Terima kasih?”
            Elang kembali tersenyum padaku.
            Senyum kedua.
            “Aku mau kembali ke sana,” pamit Elang tiba-tiba. “Oh ya, jangan lihat aku seperti tadi lagi, ya. Rasanya nggak nyaman,” kata Elang.
            Aku mengangguk pelan. Setelah itu Elang membalikkan badan dan berjalan kembali berkumpul dengan siswa kelas 3. Aku terus mengamati cara berjalan Elang yang khas sekali.
            Eh, sebentar! Jadi kamu tahu kalau sedari tadi aku melihat kamu?

***

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)