bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Sabtu, 09 Juli 2011

P-sau-"mawar kayu"

Memandang keluar jendela sejenak. Tembok berlumut menjulang tinggi sekitar satu meter dari jendela. Diantaranya tumbuh rumpu liar hijau dan beberapa berbunga. Entah bagaimana mereka hadir dan tumbuh. Hanya begitu saja.Kembali berkonsentrasi mengikis kayu perlahan dan dengan sangat hati-hati sambil memfokuskan sesuatu yang ada di benak. Setangkai mawar akan terbentuk pada kayu panjang ini. Kelopak mawar akan segera selesai, lalu akan dilanjutkan tangkai lengkap dengan duri dan daunnya. Pahatan mawar yang selalu saya buat diwaktu senggang seperti ini hingga menjelang sore nanti. Pisau kecil nan tajam lah yang selalu bersedia mengikis kayu ini dan beberapa kayu lain. Saya selalu memperhatikan tiap detilnya, membuatnya sama persis dengan mawar kayu yang lain.


setiap hari sambil menghitung waktu, akan terbentuk sebuah pahatan wamar dari kayu dengan tangkai hanya sekitar 10cm. mawar-mawar inilah yang akan menjadi saksi betapa saya mengingat janji anda beberapa tahun lalu. saya menunggu anda datang, setiap hari, dan jika besok anda benar-benar datang, pahatan mawar kayu tak akan terbentuk lagi. jadi,tidakkah anda merasa kasihan dengan jemari dan mata saya? datanglah, dan saya akan berhenti.

pahatan mawar selesai. makin hari, saya makin fasih memahat mawar. kemudian saya menyilang sebuah tanggal di kalender meja dengan spidol merah. tanggal hari ini tercoret dan itu pertanda anda tidak datang hari ini. lihatlah, 813 angka yang tersilang sejauh ini, 813 mawar yang tercipta. apa anda belum ingin datang? apa esok sore saya akan memahat mawar lagi?

tiga hari di saat itu masih begitu jelas tersimpan. hari pertama saya mencari anda, karena andalah pemahat terkenal di negara ini dan saya berniat belajar memahat. di hari itu anda menyebut nama saya untuk pertama kalinya. hari kedua saya mulai belajar memahat dan dengan penuh antusias anda membimbing saya. hari ketiga saya mengatakan kalau saya adalah putri anda yang sekarang sudah tumbuh menjadi perempuan dewasa. tapi kemudian di sore hari, anda pamit pergi dengan meninggalkan pisau pahat yang selalu anda pakai.

"saya tidak tahu harus apa. saya ingin sendiri. tunggu disini, saya akan kembali ketika saya siap,"

"kapan?"

"tidakkah anda berpikir betapa terkejutnya saya. anda lahir dari rahim korban pemerkosaan, dan ayah anda harus menanggung 8 tahun dalam bui. setelah bertahun-tahun berusaha memaafkan diri sendiri, seorang anak datang dan berkata kalau anda adalah anak saya,"

"jadi kapan akan kembali? saya akhirnya menemukan anda,"

"tidak tahu,"

"baiklah, saya tunggu disini. saya akan memahat mawar seperti ini," kata saya sambil memperhatikan pahatan mawar yang baru saja anda selesaikan ketika itu.

beberapa kemudian setelah hari itu, pemilik rahim korban pemerkosaan menelepon saya dan berkata bahwa anda mati. saya tentu tidak percaya. anda akan datang. anda akan berlutut memohon ampun pada saya karena menjadikan saya ada tanpa anda. saya hanya ingin anda datang dan berlutut agar saya bisa hidup tanpa penderitaan seperti ini. saya tidak ingin pisau ini dan keahlian memahat yang sehari saja pernah anda ajarkan pada saya. saya ingin anda berlutut memohon ampun pada saya, saya ingin melihat air mata jatuh dari mata anda.

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)