bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Sabtu, 09 Juli 2011

P-sau-"mimpi"

Setelah bellboy pergi dan meletakkan koper di samping ranjang, saya langsung tertidur di atas ranjang dengan seprai berwarna coklat muda berpadu garis putih kecil-kecil. Akhirnya saya kesini lagi setelah mendapat paksaan dari mama. Mama menyuruh saya berlibur segera untuk menyegarkan otak dan jiwa. Menurut mama, setelah melihat secara langsung kecelakaan mengenaskan di jalan tol beberapa waktu lalu, saya sering bermimpi aneh dan berteriak-teriak histeris dalam tidur.

Saya jadi ingat pertama kali saya ke makau, menginap di kamar ini bersama mama, hanya berdua menghabiskan liburan akhir tahun di sini. Menginap di hotel ini. Semoga saja kebahagiaan dan ketenangan dua tahun lalu bisa saya dapatkan lagi setelah ini.


Bel pintu kamar berbunyi tiba-tiba. Dengan malas saya bangun dari tidur hendak membuka pintu.

Setelah memutar kunci pintu, pintu di dorong seketika dan seseorang berjubah hitam dan berwajah hitam langsung mendekat ke arah saya sambil berusaha menancapkan pisau ke dada saya. Silau pisau terpaan sinar matahari sore dari jendela besar tampak bergerak-gerak di dinding-dinding kamar. Saya tak sempat berlari untuk menghindar, hanya berusaha sekuat tenaga menahan pisau tidak berlabuh di tubuh. Lama saya berjuang, akhirnya terjatuh ke lantai bersama orang yang menyeramkan itu.

"Aaaaaarg...!" dada saya terasa sakit sekali. Pisau menusuk dada.

Dengan lemas Saya menatap dada saya. Tidak ada pisau. Tidak ada siapa-siapa di kamar ini. Dan saya masih berada di atas ranjang dengan keringat mengucur deras dan dada tersengal-sengal. Baru saja saya mimpi.

Saya bangkit dari ranjang untuk mengambil minum yang ada di dalam lemari es. Meneguknya banyak dengan paksa lalu duduk di sofa dekat lemari es sembari mengatur nafas.

Bel pintu kamar berbunyi tiba-tiba. Masih dengan ketakutan saya berjalan hendak membuka pintu. Sebelum memutar kunci, saya bersiap untuk lari. Kunci terbuka dan tidak terjadi apa-apa. Lalu saya membuka pintu.

Sosok berjubah hitam mengangkat tangan kanannya yang memegang erat sebuah pisau hendak menancapkannya ke tubuh saya.

"Aaaaaarg...!" saya berteriak lantang dan lagi-lagi tersadar saya masih di atas ranjang dengan nafas masih tersengal-sengal.

Bel pintu tiba-tiba berbunyi lagi. Saya tidak berani membuka pintu. Saya membiarkan bel berbunyi berulang kali sampai tidak terdengar lagi. Saya sangat ketakukan sekarang.

Saya bangkit dari ranjang hendak mengambil minum yang ada di dalam lemari es. Rasanya dada saya sangat sesak.

Bel berbunyi lagi. Dengan ketakutan saya mendekap botol air mineral yang baru saya ambil dari lemari es, ketakutan. Tapi bel hanya berbunyi sekali. Saya merasa sangat lega sekali. Tapi tiba-tiba pintu terbuka dan dengan cepat sosok berjubah hitam muncul dari balik pintu dan berlari mengampiriku bersama pisau di tangannya.

"Aaaaarg...!" saya kembali terbangun dengan nafas yang makin tersengalksengal. Keringat sudah membasahi punggung saya hingga terasa sangat panas. Mata saya dengan cepat berkeliling ruangan waspada dengan apa yang akan terjadi.

Pintu bel kamar berbunyi lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)