bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Sabtu, 09 Juli 2011

PUTRA ERLANGGA

Saya bukan fotografer walau selalu membawa kamera. Saya bukan wartawan, karena hanya diary dan pena yang selalu ada di tas kecil saya. Saya juga bukan paparazi yang mencari berita tentang artis, karena dia hanya laki-laki biasa, seorang penjaga toko sederhana. Saya disini pun bukan untuk memberitakan tentang dia, tapi hanya mencari gambar-gambar indah akan gerak-geriknya. Gerak-gerik putra erlangga, seorang penjaga toko buku terkenal. Saya mendapatkan namanya dari bet di seragam kerjanya sejak pertama bertemu.

Hampir setiap hari saya mampir di coffee shop tepat seberang toko buku itu. Di meja dekat jendela menghadap jalan, menghadap toko buku. Ditempat ini, saya telah melahirkan gambar-gambar putra erlangga yang saya ambil lebih dari dua bulan ini. Beberapa saya tempel di selembar halaman diary. Asal kalian tahu, dia sama sekali tidak tahu tentang saya, dan dia sama sekali tidak tahu kalau saya hampir setiap hari mencuri gambarnya. Saya memanfaatkan "zoom" pada kamera setiap mengambil gambarnya.


"mau tambah lagi minum nya, mbak?" tawar seoarang pelayan coffee shop pada saya ketika saya sedang asik memotret.

"ehm, gak. Makasih, yyyaa," jawab saya sambil menoleh ke arah pelayan tersebut sambil meletakkan kamera ke dalam tas. Pelayan toko meninggalkan meja saya, sementara saya memasukkan diary dan pena ke dalam tas. Saya rasa cukup hari ini. Hampir satu jam sudah gambar-gambar berhasil saya dapatkan. Saatnya pulang.

Saya memutar roda menuju meja kasir. Lalu melaju menuju pintu keluar coffee shop.

Seperti biasa, sesampainya di rumah, saya bergegas menuju kamar untuk mulai mencetak gambar-gambar pilihan hari ini, "photos of the day". Saya sibuk memilah-milah foto terbaik di layar laptop yang hendak saya tempel di diary.

"Kak, kak tiara udah dateng," Dian, adik laki-laki saya yang baru masuk SMP tampak muncul dari balik pintu kamar.

"iya, sebentar," jawab saya sebelum Dian pergi. Saya melirik jam yang ada di atas meja belajar kamar. Sekarang memang sudah waktunya terapi. Sudah hampir sebulan saya menjalani terapi agar kaki saya bisa berjalan kembali pasca kecelakaan hebat 9 bulan lalu. Kecelakaan itu membuat saya koma selama dua bulan lebih.

Saya kembali ke dua foto sebelumnya. Lalu kesepuluh foto setelahnya. Beberapa tampak sekali putra erlangga tengah tersenyum menatap kamera. Ya Tukan ! Sadarkah ia bahwa saya tengah mengamatinya?

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)