bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Sabtu, 12 Juni 2010

catatan harian lily

senyuman sang copet

02 September 2009 jam 16:28

"Aaaaaaaaa....!!!" aku berteriak di dalam bus. Untung saja tidak terlalu lepas. Jadi tak banyak penumpang bus yang menoleh ke arahku. Perempuan sebayaku nan ramah yang duduk di sampingku hanya tersenyum sambil mengusap-usap lengan untuk menenangkanku.

"Wah, pantes aja oom tadi senyum-senyum mulu, berarti di dalam hatinya dia bilang, makasih, ya, dek, kamu sudah teledor," sungutku sambil terisak-isak. Teman sebangkuku itu kembali tersenyum.


"ini pelajaran, ly," hiburnya.

"mungkin karena lily kurang memberi, kurang sholatnya, kurang ngajinya, kurang istighfarnya," sungutku lagi.

"yang jelas lily kurang hati-hati," katanya sambil tersenyum.

"oom copet itu jahat sama lily. kenapa dia nggak minta ijin dulu?" sungutku lagi.

"kalo ijin dulu, namanya bukan copet,"

"Iiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhh.....!!!" teriakku sambil memukul-mukul bangku yang ada di depanku karena kesal.

Bus terhenti tiba-tiba. Sang kernet berteriak. "Siapa yang mau turun??"

Aku tengak-tengok, teman sebangkuku juga. Para penumpang lainnya juga tengak-tengok, tapi tak ada satu pun yang beranjak dari bangku masing-masing.

"Oh, oom sopirnya kira kamu bilang kiriiiiiiiiiiiii..." bisik teman sebangkuku. Spontan aku tertawa.

"Ya Allah, berikan rezeki yang banyak dan lancar untuk mama dan papa lily, amin," doaku kemudian. Aku sedang teraniaya, berharap doaku cepat dikabulkan oleh Allah, amin.

Melihat tingkahku, teman sebangkuku kembali tersenyum. "Hesti, untung kita sebangku. kalo lily sendiri, udah ketakutan orang yang ada di sebelah lily. Makasih, hes," kataku.

"Iya, nggak papa. ngoceh-ngoceh lah, ly,"

"Apa lily ngelamar jadi pacar sewaannya kak nanda aja, yax? Lily butuh uang," kataku sambil tertawa.

"Ah, kamu ini aneh-aneh aja,"

"lily mau mangkal di tugu bambu aja," kataku lagi sambil terawa.

"Lily!" teriak hesti.

"Wah, enaknya jadi tamara, gak perlu sedih keilangan hape. dia kan orang gila," kataku lagi. Kini hesti yang tertawa. Aku yang terisak-isak karena mengingat senyum oom copet tadi.

"Besok lagi berarti harus hati-hati," kata hesti kembali menenangkan. Aku menggigit-gigit tasku karena kesal.

"Ah, lily mau batal aja. mau beli gorengan," sungutku lagi ketika penjual gorengan naik ke dalam bus menawarkan gorenangannya. Maklum, sebentar lagi mau buka. Hesti kembali tertawa. "Ah, rasannya pengen buka jilbab aja sekarang," kataku lagi. lagi-lagi hesti tertawa. Neh anak kaya liat aziz gagap aja ketawa mulu.

"Kamu udak kaya orang gila, ly," kata hesti.

"Hes, lily mau ke warnet aja, sampe buka puasa. Kalo papa telpon, bilang lily nggak berani pulang, yax," kataku lagi. Hesti kembali tertawa.

Ya ampun. Sedih lily....

Ibu peri. ibu peri. datanglah... bisa nggak waktu di ulang sekitar 2 jam 30 menit lalu????
Tolong lily ibu peri. dateng ibu peri, hiks8

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)