bergeraklah...!!!!

Sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari.


Air yang tak bergerak lebih cepat usuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih berdebu. Hanya perkakas yang tidak digunakan yang lebih gampang berkarat.


Alam telah mengajarkan ini. jangan berhenti berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.


.

.

.

Senin, 07 Juni 2010

cinta menyebabkan kecerdasan otak menurun


Psikolog asal Swiss, Andreas Bartels, mengatakan bahwa proses jatuh cinta, atau perasaan cinta menyebabkan otak tidak bisa melakukan konsentrasi dan tugasnya secara optimal seperti biasanya. Dalam penelitiannya, Bartels meminta sukarelawan melihat foto orang yang dicintainya sambil otaknya dipindai. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui jumlah darah yang dipompa ke kepala, yang dapat mnerangkan bagaimana kinerja otak pada saat itu.

Ternyata, jumlah sirkulasidarah ke otak berkurang banyak. Bagi otak hal ini berarti satu hal, aktivitas sel-sel otak menurun dan kecerdasan pun menurun. Hal yang sama, kata Bertels, terjadi ketika orang menggunakan obat terlarang. Tapi menurutnya, hanya dalam hal ini persamaan antara mencandu cinta dan mencandu obat terlarang. Mencandu obat lebih banyak efek negatifnya. Ada efek positif dari jatuh cinta, yaitu terjauhkan dari depresi dan perasaan tertekan. Tentunya sepanjang proses mencintainya juga positif, artinya mendapat tangapan yang sepadan dari yang dicintai.

Cinta berhubungan erat dengan otak. Sebelumnya, Bartels menemukan bahwa otak, (tak hanya mata) nampak berbinar-binar saat pemiliknya jatuh cinta. Juga menggunakan pemindai magnetic, MRI, dia menemukan fakta itu setelah memeriksa 11 wanita dan 6 pria. Melakukan penelitian di university College London.

Pada penelitiannya ini, dilakukan dua kali pemindaian pada otak. Pemindaian pertama sewaktu subyek melihat foto pasangan yang mereka akui sebagai “cinta sejati” mereka. Pemindaian kedua siambil ketika para subyek melihat foto seorang teman yang jenis kelaminnya sama dengan orang yang mereka cintai. Bartels mengatakan, ketika melihat foto pasangan mereka, dua area terpisah di otak sangat aktif. Sementara ketika melihat foto temannya, otak mereka biasa saja.

Area aktif itu berada di insula, sebuah bagian di otak yang di asosiasikan dengan perasaan mendalam. Area aktif lainnya pada bagian anterior cinguli yang diasosiasikan dengan euphoria kegembiraan yang berlebihan.

Kata bartels, bagian otak mereka yang berbinar itu juga berhubungan dengan keinginan seksual, cinta, dan nafsu. Nyala otak itulah yang menunjukkan adanya keinginan seks.

Dari penjelasan bartels, ternyata Cinta pada lawan jenis lebih identik pada naluri untuk berkembang biak alias nafsu seksual. Sebenarnya ini merupakan anugrah Allah yang akan diridhoi-Nya jika ditempuh dengan syariat Allah. Seperti yan di jelaskan dalam surat Ali-Imran ayat 14 :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingin (syahwati), yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan saeah lading. Itulah kesenangan bidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)”

Ketika mencintai yang lain selain Allah kita bisa benar-benar lupa pada hal-hal lain karena kita sibuk mengingatnya, bahkan bias menurunkan kecerdasan seperti apa yang dikatakan Bartels. tetapi, menurut penelitian F.N. Pits Jr dan J.N. Mc. Lure Jr dari Washington university, menyimpulkan bahwa dzikir jiwa atau relaksasi mengakibatkan konsumsi oksigen menurun dan produksi gelombang alpha seimbang, sehingga terjadi penurunan lactate darah, yaitu zat yang diproduksi oleh metabolisme urat saraf. Sehingga seseorang menjadi tenang, terhindar dari rasa takut, kawatir, sedih, dan bingung (psikosomatik). Kemudian penelitian yang dilakukan David R Frew yang dimuat dalam Academy of Management Jorunal 17 no 2 tahun 1974 di Amerika Serikat, menyatakan bahwa terjadi produktifitas otak yang meningkat pada orang yang melakukan dzikir jiwa atau relaksasi.

Ternyata hanya mencintai Allah, kita merasa tenang, terhindar dari rasa takut, sedih, dan bingung. Jadi, pilihlah !! ingin menurunkan kecerdasan otak atau membuat hati tenang? Hehehe………

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentar disini... :)